Liverpool Dihantam Badai Cedera, Dejan Lovren Mengkritik Padatnya Jadwal Sepak Bola Eropa

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 13 Nov 2020, 05:15 WIB
Pemain Liverpool Mohamed Salah (kanan) dan Dejan Lovren mengangkat trofi Liga Inggris usai bertanding melawan Chelsea di Anfield Stadium, Liverpool, Inggris, Rabu (22/7/2020). Penyerahan trofi Liga Inggris kepada Liverpool digelar tanpa penonton karena pandemi COVID-19. (Paul Ellis, Pool via AP)

Bola.com, Jakarta - Mantan bek Liverpool, Dejan Lovren ikut mengritik jadwal pertandingan kompetisi Eropa setelah mantan rekannya, Joe Gomez menderita cedera parah.

Gomez mengalami cedera saat berlatih di Timnas Inggris menjelang pertandingan persahabatan internasional melawan Irlandia.

Advertisement

Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate juga sudah angkat bicara soal minimnya kerja sama antara badan-badan terkait perihal jadwal liga dan pertandingan internasional.

"Orang-orang bertanya-tanya mengapa ada begitu banyak yang terluka, itu sederhana," cuit Lovren di Twitternya, Kamis (12/11/2020).

"Terlalu banyak pertandingan, tidak mungkin untuk pulih cepat ketika Anda tahu bahwa tahun ini adalah tahun yang aneh," imbuhnya.

Lovren, yang pindah ke Zenit St Petersburg pada musim panas lalu setelah enam tahun di Liverpool, tidak terkejut ada begitu banyak pemain yang mengalami cedera pada musim ini.

"Tidak ada waktu istirahat yang sesuai. Secara pribadi saya hanya memiliki delapan hari libur, dan tidak ada pramusim yang tepat dan jadwal yang gila!!" keluh Dejan Lovren.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Harus Diperhatikan

Gelandang timnas Prancis, Steven Nzonzi (kanan) berebut bola dengan bek timnas Kroasia, Dejan Lovren dalam laga lanjutan UEFA Nations League Liga 1 Grup C di Saint-Denis, Rabu (9/9/2020) dini hari WIB. Sempat tertinggal duluan, Prancis menang dengan skor 4-2 atas Kroasia. (FRANCK FIFE/AFP)

Dejan Lovren merujuk pada pemain Timnas Jerman dan gelandang Real Madrid Toni Kroos, yang pekan ini mengkritik tekanan yang diberikan pada pemain-pemain.

"Kami para pemain hanyalah boneka FIFA dan UEFA dengan semua (kompetisi) tambahan yang diciptakan," kata Kroos dalam podcast Einfach mal Luppen.

Kroos juga mengkritik rencana Piala Dunia antarklub menjadi 24 tim pada 2022. Ia mengatakan kompetisi semacam itu dirancang hanya untuk mencari uang dan tentu saja bakal membuat pemain kelelahan.

"@ToniKroos benar dan banyak manajer lain mengatakan hal yang sama berulang kali, tetapi tidak ada yang mendengarkan.

"Orang yang menulis dan memutuskan jadwal pertandingan harus memikirkan topik ini."

Berita Terkait