Mantan Direktur Persija Buka-bukaan Rahasia Macan Kemayoran Juara Liga 1 2018

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 14 Nov 2020, 13:30 WIB
Pemain Persija Jakarta bersama The Jakmania melakukan pawai merayakan gelar juara Liga 1 musim 2018 di Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (15/12). Persija berhasil juara Liga 1 usai mengalahkan Mitra Kukar. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Mantan Direktur Persija Jakarta, Gede Widiade mengungkap satu rahasia yang menjadi modal tim berjuluk Macan Kemayoran itu menjuarai Liga 1 musim 2018. Pernyataan Gede Widiade itu mematahkan tudingan segelintir pihak yang menuding Macan Kemayoran juara karena mendapat bantuan nokteknik di luar lapangan.

Seperti diketahui, saat itu, beberapa pihak menuding keberhasilan Persija Jakarta meraih trofi Liga 1 karena ada bantuan nonteknis. Setiap pertandingan yang dilalui Persija kerap dihujani komentar miring.

Advertisement

Dua tahun berlalu, pemain, pelatih dan pengurus klub sudah berganti. Namun, nama Gede Widiade masih lekat dengan Persija khususnya di hati para pendukung Macan Kemayoran yakni The Jakmania.

Gede Widiade mengungkapkan kepercayaan pemain semakin meningkat setelah menjuarai Boost SportsFix Super Cup di Malaysia disusul keberhasilan menjuarai Piala Presiden 2018.

"Awalnya, ketika Persija juara di Malaysia. Setelah itu para pemain mengatakan bisa ini Pak (juara Liga), ditambah lagi Persija juara Piala Presiden. Para pemain semakin pede bisa menjuarai liga. Saya sempat bicara kepada pemain, bukannya kalau sebuah tim juara di Piala Presiden, pasti gagal di Liga? " kata Gede Widiade kepada Bola.com, belum lama ini.

"Tapi, pemain tetap yakin bisa juara liga dan tercapai. Jadi, kalau bisa dikatakan apa rahasianya, ya itu tekad pemain juara sudah muncul jauh-jauh hari. Bukan bantuan ini itu, tapi tekad kuat pemain Persija Jakarta yang menjadi modal juaranya," tambahnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Peran Manajemen

Pemain Persija Jakarta bersama The Jakmania melakukan pawai merayakan gelar juara Liga 1 musim 2018 di Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (15/12). Persija berhasil juara Liga 1 usai mengalahkan Mitra Kukar. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Selain faktor tekad kuat itu, Gede Widiade juga tak membantah peran manajemen dalam mengelola Persija saat itu menjadi modal yang tak kalah berharga untuk menjadi kampiun. Bisa dikatakan saat itu Persija Jakarta menjadi tim yang kembali mentereng dari segi pengelolaan.

Hasilnya, banyak pemain bintang yang merapat, transportasi tim pun tak luput dari polesan manajemen.

Bukan hanya hubungan manajemen dengan pemain dan pelatih saja yang terjalin baik. Manajemen saat itu, terlihat sangat komunikatif dengan pihak pihak lain untuk membangun Persija Jakarta seperti dengan awak media, suporter dan, pemerintah daerah.

"Saat itu Persija tidak membiarkan masalah kecil yang terjadi. Kalau, ada masalah kecil, saya pada saat itu langsung mengumpulkan semuanya, membahasnya dan harus ada jalan keluarnya saat itu. Tidak boleh, menunggu besok dan besok," imbuh Gede Widiade.