Pesona Zinedine Zidane dan 5 Jenderal Lapangan Tengah Kharismatik di Era 1990-an

oleh Ario Yosia diperbarui 17 Nov 2020, 12:10 WIB
Roberto Baggio, Zidane dan Paul Gascoigne. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Jakarta - Ada pepatah mengatakan striker akan memenangkan pertandingan sementara bek akan memenangkan gelar. Bagaimana jika playmaker? Ia akan memenangkan hati. Pemain yang bermain di posisi ini jadi simbol keindahan.

Seorang playmaker berperan penting dalam irama permainan sepak bola. Ia bertugas mendistribusikan bola dan memberi jalan bagi stiker untuk mencetak gol.

Advertisement

Lionel Messi di era Pep Guardiola tidak akan tajam tanpa kehadiran Xavi Hernandez dan Andres Iniesta. Sementara Cristiano Ronaldo saat berseragam Real Madrid membutuhkan sosok Luka Modric dan Toni Kross untuk menopangnya.

Jauh sebelum era Iniesta dan kawan-kawan, penggila sepak bola era 90-an memiliki pilihan tersendiri untuk playmaker terbaik mereka. Pada era itu muncul nama-nama seperti Zinedine Zidane, Dennis Bergkamp, dan Roberto Baggio.

Mereka seperti menjadi inspirasi bagi para gelandang serang era sekarang. Berikut enam playmaker hebat pada era 90-an dilansir dari Planet Football, Rabu (12/2/2020).

Video

2 dari 7 halaman

Zinedine Zidane

5. Zinedine Zidane salah satu dari pesepak bola terbaik sepanjang sejarah ini mulai bersinar saat membela Juventus. Tahun 2001 dirinya memecahkan rekor menjadi pemain termahal dunia saat memutuskan hijrah ke Real Madrid dengan mahar 78 juta euro. (AFP/Gabriel Bouys)

Nama Zinedine Zidane muncul sebagai satu di antara playmaker hebat menjelang akhir 1990-an. Ia sukses meraih gelar Piala Dunia 1998, Piala Eropa 2000 bersama Timnas Prancis, dan beberapa trofi bergensi bersama Real Madrid.

Ia juga dinobatkan sebagai Man of the Match di final Piala Eropa 2020, Pemain Terbaik Dunia FIFA, dan Ballon d'Or. Rekan setim Zidane di Juventus, Edgar Davids, pernah menyebutnya sebagai pemain spesial.

"Dia menciptakan ruang ketika rasanya tidak ada. Tak masalah bagaimana dia mendapatkan bola, maka dia bisa keluar dari masalah," kata Davids tentang Zidane. 

3 dari 7 halaman

Michael Laudrup

Michael Laudrup saat berkostum Barcelona (fcbarcelona)

Michael Laudrup merupakan pemain terbaik Denmark di masanya. Ia memiliki periode bermain pada 1989-1996.

Awal 1990-an ia mendapatkan 58 caps untuk negaranya dan mencetak 23 gol. Sementara di level klub, ia berhasil memenangkan gelar Serie A bersama Juventus dan dua kali dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Denmark.

Setelah itu, ia juga ikut terlibat dalam empat gelar La Liga berturut-turut bagi Real Madrid. Pada 1999 ia mendapat penghargaan pemain asing terbaik sepak bola Spanyol dalam 25 tahun terakhir.

4 dari 7 halaman

Roberto Baggio

Roberto Baggio tertunduk lesu setelah tendangan penaltinya melambung di atas mistar gawang Brasil pada final Piala Dunia 1994 di Stadion Rose Bowl, Amerika Serikat. Italia kalah 2-3. (OMAR TORRES / AFP)

Roberto Baggio merupakan playmaker andal asal Italia. Ia mampu mencetak 220 gol di Serie A sebelum kariernya hancur karena cedera.

Ia juga merupakan eksekutor penalti yang ulung. Namun, satu kegagalan dalam mengeksekusi penalti pada Piala Dunia 1994 mengubah segalanya.

Permainan yang menawan selama perhelatan tersebut rontok dan semua orang hanya mengingat penalti buruknya. Namun, terlepas dari itu, ia tetap merupakan satu di antara playmaker terbaik era 90-an.

5 dari 7 halaman

Paul Gascoigne

Foto gelandang Timnas Inggris Paul Gascoigne di Piala Dunia 1990. Inggris pernah gagal tampil di Piala Dunia 1994. (AFP / STAFF)

Paul Gascoigne merupakan playmaker kreatif dari tanah Inggris. Ia bersinar pada Piala Dunia 1990.

Ia kemudian melanglang buana ke luar Inggris sejak 1992. Dimulai dari Lazio dan lalu ke Rangers. Namun, kariernya hancur mendekati 1990-an akhir. Hidupnya sering terlibat masalah karena karakternya yang temperamental.

6 dari 7 halaman

Manuel Rui Costa

Rui Costa, pemain Flamboyan yang diboyong AC Milan dari Fiorentina. Uang 30 juta euro menjadi harga tebusan yang harus dibayarkan AC Milan. (AFP/Aris Messinis)

Berambut panjang, mampu mencetak gol-gol indah, dan punya kemampuan di atas rata-rata. Semua kategori tersebut melekat pada diri legenda sepak bola Portugal, Manuel Rui Costa. 

Penampilan apiknya bersama AC Milan mungkin baru datang setelah era 1990-an. Namun, kehebatannya saat berbaju Fiorentina sudah cukup membuatnya menjadi satu di antara playmaker hebat di era 1990-an.

7 dari 7 halaman

Gheorghe Hagi

Gheorghe Hagi diboyong Johan Cruyff ke Barcelona pada musim 94/95 dari Brescia. Legenda Rumania itu hanya dua musim bersama Barca, karena ia pindah ke Galatasaray saat Cruyff meninggalkan kursinya di Barca. (Bola.com/www.pinterest.com)

Gheorghe Hagi mendapat julukan Maradona of the Carpathians. Pria perpaspor Rumania itu hampir membawa negaranya lolos ke semifinal Piala Dunia 1994.

"Hagi bisa menjadi pemain terbaik di dunia setelah Maradona," kata pelatih rumania, Mircea Lucescu, sebelum turnamen itu.

Dalam karier klubnya, Hagi pernah memperkuat dua tim besar Spanyol yakni Real Madrid dan Barcelona.

Sumber: Planet Football

Berita Terkait