Bola.com, Jakarta - Publik Persib Bandung pasti masih ingat dengan sosok Yandi Sofyan Munawar. Dia merupakan adik dari mantan striker Persib, Zaenal Arif dan juga pernah berseragam Maung Bandung.
Yandi hanya dua musim di Persib. Ia mengisi daftar lini depan Persib pada musim 2015 hingga 2016, kemudian hijrah ke Bali United sampai musim 2018.
Yandi merupakan satu di antara produk pembinaan sepak bola Jawa Barat dan Persib saat masih junior. Pemain asal Garut ini juga pernah menimba ilmu hingga ke Belgia bersama SC Vise dan Brisbane Roar di Australia.
Lantas saat masuk di level profesional kompetisi domestik, Yandi tercatat berseragam Arema, Persib, dan terakhit Bali United. Baru-baru ini, pria 28 tahun hadir dalam acara Ngoper Persib Pisan, yang kemudian diunggah di YouTube Persib TV.
Yandi mengaku sedang menghabiskan banyak waktu bersama buah hatinya yang baru berusia satu tahun, hasil pernikahan dengan atlet bola voli cantik, Pungki Afriecia pada 2018.
"Kesibukan saya jadi bapak di rumah, karena sudah berkeluarga. Alhamdulillah juga sudah dikaruniai anak laki-laki," ujar Yandi Sofyan mengawali obrolan dengan dua host Ngoper Persib Pisan.
Dengan background dirinya seorang pesepakbola dan istrinya yang merupakan atlet voli, ia tak memaksa puteranya yang bernama Rafazlan Althafaraz untuk ikut menjadi seorang atlet.
"Kalau untuk cita-cita atau masa depannya nanti terserah anak saja. Meski perlu saya beritahu dulu ayahnya adalah atlet sepak bola dan ibunya juga atlet. Intinya tidak ada unsur paksaan sih dari kami," ungkap Yandi Sofyan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kenangan di Timnas Indonesia
Yandi Sofyan beruntung sudah mewujudkan cita-citanya sebagai pesepak bola. Baginya, dengan berseragam Timnas Indonesia walau di kelompok usia, adalah hal luar biasa.
Ia pun mencicipi karier di klub luar negeri, yakni di Belgia dan juga Australia saat masih muda.
"Disuruh milih Timnas apa Persib, tentu pilih Timnas Indonesia. Bukan berarti Persib tidak penting, apalagi warga Jawa Barat pasti prioritasnya Persib. Tapi puncak karier pesepak bola adalah main di Timnas," kata dia.
"Kemudian memilih main di luar negeri, contoh sekarang saja kompetisi di luar negeri bisa jalan. Tapi menurut saya soal karier, bagaimana perbedaan kualitas sepak bola di negara lain, termasuk pembinaan, fasilitas, hingga hak pemain begitu diperhatikan," jelas Yandi Sofyan.
Baca Juga
3 Fakta Miring Timnas Indonesia Selama Fase Grup yang Membuat Pasukan STY Limbung Lalu Hancur di Piala AFF 2024
Deretan Hal yang Membuat Rekam Jejak Timnas Indonesia Layak Dapat Pujian Meski Gagal di Piala AFF 2024
3 Penyebab Timnas Indonesia Gagal Total di Piala AFF 2024: Tidak Ada Gol dari Pemain Depan!