Bola.com, Jakarta - Sepak bola Italia merupakan satu dari beberapa destinasi para pesepak bola dari seluruh dunia untuk berkarier. Timnas Italia merupakan satu di antara beberapa tim nasional terbaik di dunia, di mana mereka tercatat sudah empat kali meraih trofi Piala Dunia dalam enam kali kesempatan melangkah ke partai final.
Timnas Italia pertama kali menjadi juara Piala Dunia pada edisi kedua turnamen itu digelar. Italia dua kali berturut-turut menjadi juara Piala Dunia pada 1934, di mana mereka menjadi tuan rumah, dan 1938 di Prancis.
Gli Azzurri, julukan Timnas Italia, baru kembali mengangkat trofi juara Piala Dunia pada 1982 di Spanyol. Sementara yang terakhir, Italia mengangkat trofi di Jerman pada 2006.
Dari masa ke masa, Timnas Italia selalu melahirkan pemain-pemain hebat. Sebut saja Giuseppe Meazza, yang namanya diabadikan menjadi markas Inter Milan, kemudian ada Lorenzo Buffon, kiper Timnas Italia yang juga merupakan sepupu dari kakek Gianluigi Buffon yang menjadi kiper Timnas Italia ketika menjuarai Piala Dunia 2006.
Jangan lupakan Cesare Maldini, dan juga sang putra Paolo Maldini, sebagai talenta yang dimiliki Italia. Kemudian ada Dino Zoff, Franco Baressi, hingga Giorgio Chiellini yang masih aktif sampai saat ini.
Dalam sejarahnya, Timnas Italia merupakan sebuah kekuatan sepak bola Eropa yang punya ciri khas tersendiri, layaknya Timnas Belanda atau Timnas Brasil. Melahirkan begitu banyak pemain hebat dalam perjalanannya, tentu sulit mendapatkan pemain terbaik asal Italia.
Berikut, seperti dilansir dari ESPN, ada empat pemain yang layak disebut sebagai pemain terbaik dari Italia dalam sejarah perjalanan Timnas Italia. Siapa saja mereka?
Video
Roberto Baggio
Pemain jenius yang satu ini memang merupakan talenta unik yang pernah dimiliki oleh Timnas Italia. Memiliki rambut yang sedikit panjang di bagian belakang kepalanya menjadi ciri khas Roberto Baggio.
Baggio adalah pemain nomor 10 yang klasik dengan dribel bola yang memukau. Ia pernah memenangi Ballon d'Or dan Pemain Terbaik Dunia versi VIVA pada 1993 serta mengantar Italia melangkah hingga final Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.
Sayangnya, momen final Piala Dunia 1994 menjadi akhir yang buruk baginya. Eksekusi yang dilakukannya saat drama adu penalti menjadi biang kegagalan Gli Azzurri memastikan gelar juara dunia keempat dalam sejarah mereka.
Dalam drama adu penalti tersebut, Baggio bukan satu-satunya yang gagal melakukan tugasnya dengan baik. Franco Baresi yang menjadi eksekutor pertama dan Daniele Massaro yang menjadi eksekutor keempat juga gagal. Namun, momen kegagalan Baggio seakan begitu mendunia.
Dalam sebuah otobiografinya, Roberto Baggio mengungkapkan komentar mengenai momen tersebut dan mengatakan, "Penalti hanya gagal dilakukan mereka yang memiliki keberanian untuk maju mengambilnya."
Dalam Piala Dunia 1994 itu pula, Baggio mendapatkan Bola Perak, perlambang runner-up untuk pemain terbaik dalam turnamen tersebut.
Sementara di level klub, Baggio memberikan masing-masing satu scudetto untuk Juventus pada 1994/1995 dan AC Milan pada musim berikutnya. Namun, bersama Juventus, ia juga memberikan trofi Coppa Italia dan Piala UEFA.
Franco Baresi
Legenda Italia dan AC Milan ini memang merupakan harta karun terbaik yang pernah ada di dunia sepak bola. Ia memiliki bakat luar biasa sebagai seorang sweeper. Kemampuan istimewa yang ia miliki adalah timing yang tepat dan mampu membaca arah permainan.
Franco Baresi merupakan bagian dari skuat Timnas Italia yang menjuarai Piala Dunia 1982 dan 12 tahun kemudian mengantar tim yang sama ke final Piala Dunia 1994.
Seperti halnya Roberto Baggio, Baresi juga mengalami kegagalan saat mengeksekusi penalti di laga final Piala Dunia yang digelar di Amerika Serikat itu.
Bersama Gli Azzurri, Baresi mengemas 81 penampilan selama 12 tahun dengan satu kali mencetak gol pada 1988
Selain itu, Baresi dikenal sebagai one man club dengan hanya membela AC Milan dalam sepanjang kariernya. Ia membawa Rossoneri meraih enam kali scudetto dan tiga trofi Liga Champions.
Paolo Maldini
Satu lagi pemain bertahan yang istimewa dimiliki Italia. Paolo Maldini, seperti halnya Franco Baresi, juga merupakan one man club yang bermain di AC Milan. Putra dari Cesare Maldini itu juga ada dalam skuat Gli Azzurri ketika menembus final Piala Dunia 1994 seperti halnya Roberto Baggio dan Baresi.
Maldini memang tanpa gelar juara bersama Timnas Italia, di mana ia hanya mengantar Gli Azzurri menjadi runner-up Piala Dunia 1994 dan tim peringkat ketiga Piala Dunia 1990, serta runner-up Piala Eropa 2000.
Namun, karakter luar biasa yang dimilikinya sebagai seorang pemain bertahan berkualitas membuat Maldini mendapatkan begitu banyak penghargaan, seperti Pemain Terbaik 1994 versi Majalah World Soccer, menjadi runner-up pemain terbaik dunia 1995, dan masih banyak lagi.
Penghargaan tersebut tak lepas dari kesuksesannya bersama AC Milan yang diperkuatnya sepanjang karier. Tujuh scudetto, lima trofi Liga Champions, empat trofi Piala Super Eropa, dan sebuah trofi Piala Dunia Antarklub menjadi raihan Maldini dalam kariernya.
Giuseppe Meazza
Pemain yang satu ini termasuk pemain yang membangun Timnas Italia menjadi satu di antara tim terbaik dunia. Giuseppe Meazza merupakan pemain yang aktif berkarier pada medio 1927 hingga 1947.
Ia merupakan bagian dari skuat Gli Azzurri ketika meraih dua trofi juara Piala Dunia 1934 dan 1938. Berposisi sebagai striker, pemain yang identik dengan Inter Milan itu dikenal sebagai pemain yang penuh percaya diri dan flamboyan.
Giuseppe Meazza juga merupakan pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 1994. Kesuksesannya membawa Timnas Italia dua kali menjadi juara Piala Dunia membuat namanya masuk dalam Italian Football Hall of Fame pada 2011 lalu.
Ia juga masuk dalam Inter Milan Hall of Fame pada 2019 lalu. Maklum, pemain yang satu ini memang memulai kariernya bersama Nerazzurri, dan membawa timnya tiga kali meraih scudetto, yaitu pada 1929/1930, 1937/1938, dan 1939/1940.
Tidak hanya Inter Milan, Giuseppe Meazza juga pernah bermain untuk AC Milan setelah meninggalkan Nerazzurri pada 1940. Juventus dan Atalanta pun pernah dibelanya. Namun, yang membuat istimewa dirinya adalah ia membuka dan menutup kariernya sebagai pesepak bola bersama Inter Milan, dengan torehan total 242 gol dalam 365 penampilan.
Baca Juga
Tugas Berat Menanti Pelatih Baru Persis: Sering Kebobolan karena Transisinya Berantakan, Paceklik Gol Kian Panjang
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Liga Inggris: Mohamed Salah Selalu Bisa Dipercaya saat Liverpool dalam Keadaan Sulit