Bola.com, Jakarta - Mantan pemain sepak bola Indonesia yang terlibat dalam laga persahabatan trofeo Community Selection FC di Lapangan A Kompleks GBK Senayan, Jakarta, Sabtu (21/12/2020), tak pernah menyangka bila pertandingan tersebut merupakan partai terakhir bagi Ricky Yacobi.
Striker legenda Timnas Indonesia ini mengembuskan napas terakhir di RS Mintohardjo Jakarta, setelah dia kolaps akibat dugaan serangan jantung usai mencetak gol indah penentu kemenangan klub Ini Medan Bung atas tim Ribak Sude 2-1.
Menurut Borgo Pane, Ricky Yacobi tiba-tiba ambruk usai selebrasi golnya pada menit ke-12.
"Beliau tampak senang banget bisa cetak gol untuk membalas ejekan penonton. Proses golnya sangat indah. Ricky dapat bola, lalu balik badan, dan langsung mengarahkan bola ke gawang. Ternyata ini pertandingan dan gol terakhir beliau. Semoga beliau khusnul khatimah," kata Borgo Pane.
Menurut mantan manajer tim Persires Rengat ini Ricky Yacobi sempat mendapatkan pertolongan pertama dengan bantuan oksigen. Namun isi tabung oksigen habis dan terpaksa dievakuasi ke RS Mintohardjo dengan mobil pribadi sesama pemain asal Medan.
"Penerimaan di rumah sakit agak berbelit dan ketat, karena harus mengikuti protokol COVID-19. Sebenarnya saat dibawa ke Mintohardjo, beliau sudah siuman. Jadi almarhum meninggal di rumah sakit, bukan di lapangan," jelas Borgo Pane.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tak Akan Melupakan
Borgo Pane yang menjadi tandem Ricky Yacobi tak akan bisa melupakan pertandingan bersejarah itu. Pasalnya, Borgo Pane mendapat assist istimewa dari Ricky Yacobi yang dikonversi menjadi gol pada menit ke-3.
"Layanan bola istimewa dari seorang legenda sejati sepakbola Indonesia. Dia memberi umpan terobosan, lalu saya kejar dan cetak gol setelah mengecoh kiper Ribak Sude," katanya.
Sebelum pertandingan, sebelum para pemain masuk lapangan, Borgo Pane melihat Ricky Yacobi masuk dan duduk sendirian di rumput. Ada kalimat terakhir yang terucap dari lisan Ricky Yacobi.
"Saya lihat Bang Ricky duduk sendiri, lalu saya temani dia. Kalimat terakhirnya: Borgo pertandingan seperti bagus untuk silaturahmi. Kita main yang bagus, meski hanya sepuluh menit. Ternyata beliau memang main bagus untuk sepuluh menit terakhir dalam hidupnya," ucap Borgo Pane.
Baca Juga
PSSI Cari Pelapis Maarten Paes di Timnas Indonesia, Intip-Intip Emil Audero: Apalagi Kalau Lolos ke Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Piala AFF 2024: Timnas Indonesia Tak Perlu Main Cantik saat Menjamu Filipina, yang Penting Menang dan ke Semifinal
Alasan Kenapa Semua Lawan Selalu Tampil Spartan jika Bertemu Timnas Indonesia di Piala AFF 2024