Bola.com, Jakarta - Bintang Borussia Dortmund, Erling Haaland, tak henti menunjukkan kualitas hebatnya di kancah sepak bola dunia. Pengakuan terbaru atas kehebatan Haaland adalah penghargaan Golden Boy 2020.
Pemain asal Norwegia itu dinobatkan sebagai pemenang Golden Boy 2020, Sabtu (21/11/2020). Erling Haaland berhasil memenangi persaingan dengan rekan setimnya, Jadon Sancho, serta pemain lain seperti Ansu Fati (Barcelona), untuk merebut penghargaan bergengsi itu setelah tampil gemilang untuk klub dan negaranya.
Penghargaan Golden Boy diinisiasi oleh surat kabar Italia Tuttosport dan diberikan kepada pemain muda terbaik di bawah usia 21 tahun di seluruh liga Eropa. Saat ini, pemenangnya ditentukan oleh proses pemungutan suara yang intens dan panel ahli global.
Erling Haaland mencetak 44 gol di semua kompetisi pada musim 2019/2020. Sebanyak 28 gol ditorehkan bersama RB Salzburg, kemudian gabung Dortmund pada Januari 2020.
Pemain asal Norwegia itu mengukir hattrick pada laga debutnya di Dortmund. Haaland total mengemas 16 gol di semua kompetisi hingga akhir musim lalu bersama Dortmund.
Joao Felix dari Atletico Madrid adalah pemenang penghargaan pada 2019 dan Haaland berhasil mengatasi persaingan ketat untuk meraih penghargaan itu pada 2020.
Sebelumnya, Matthijs de Ligt juga dinobatkan sebagai pemenang Golden Boy pada 2018 dan Kylian Mbappe merebut penghargaan serupa pada 2017. Wayne Rooney, Paul Pogba, dan Lionel Messi juga pernah jadi pemenang penghargaan itu.
Bagaimana kabar terkini 11 pemenang terakhir Golden Boy? Berikut kiprah mereka seperti dilansir Planet Football.
Mario Balotelli (2011)
Balotelli menjadi bagian dari tim peraih treble era Jose Mourinho di Inter Milan. Dia kemudian pindah ke Manchester City pada 2010 sebelum memenangkan penghargaan Golden Boy pada tahun yang sama.
Mantan pemain Arsenal, Jack Wilshere, finis di posisi kedua. Tapi, Balotelli mengklaim tak mengenal siapa Jack Wilshere.
"Siapa namanya? Wil…? Tidak, saya tidak mengenalnya, tapi lain kali jika saya bermain melawan Arsenal, saya akan terus mengawasinya,” kata Balotelli.
“Mungkin saya bisa menunjukkan kepadanya trofi Golden Boy dan mengingatkannya bahwa saya pemenangnya.”
Bos City saat itu, Roberto Mancini, mulai habis kesabaran menghadapi ulah pemain Italia itu di luar lapangan. Sang striker dilego ke AC Milan pada 2013.
Menyusul masa-masa buruknya bersama Liverpool pada 2014-15, ia mencoba membangun kembali kariernya di Prancis - menunjukkan kilatan kecemerlangan - sebelum bergabung dengan klub kota kelahirannya Brescia pada 2019.
Setelah berulang kali absen dari latihan, Balotelli dilepas pada 2020 dan dikabarkan sedang menjalin negosiasi dengan tim Championship, Barnsley.
Mario Gotze (2011)
Gotze tampaknya ditakdirkan untuk menjadi pemain hebat setelah membantu Borussia Dortmund yang diasuh Jurgen Klopp memenangkan gelar Bundesliga berturut-turut.
Pemain berkebangsaan Jerman itu kemudian pindah ke Bayern Munchen pada 2013, tapi gagal bersinar di bawah asuhan Pep Guardiola dan kembali ke Dortmund. Dia seperti terperangkap pada bayangan masa lalunya ketika menjalani periode kedua di Dortmund.
Goetze bergabung ke PSV dengan status bebas transfer pada musim panas 2020.
Isco (2012)
Isco menjadi terkenal di bawah besutan Manuel Pellegrini di Malaga dan bersaing ketat dengan Stephan El Shaarawy untuk memenangkan penghargaan Golden Boy 2012.
Performanya menarik perhatian beberapa klub besar Eropa dan sang gelandang gabung Real Madrid pada 2013. Trofi Golden Boy tak membuatnya dapat jaminan selalu jadi starter di Real Madrid. Selama tujuh tahun bersama El Real ia memenangi dua gelar La Liga dan empat trofi Liga Champions.
Paul Pogba (2013)
Pogba meninggalkan Manchester United ke Juventus pada 2012 untuk mencari kesempatan bermain reguler. Keputusannya terbukti tepat ketika sang pemain meraih penghargaan Golden Boy pada 2013.
Selama empat tahun di Italia, ia berkembang menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia, memenangkan empat gelar Serie A dan dua Coppa Italia.
United menggelontorkan 89 juta pounds untuk membawanya kembali ke Old Trafford pada 2016. Namun, belakangn Pogba malah sering diparkir di bangku cadangan MU.
Di level timnas, ia menjadi bagian skuad Prancis yang menjadi juara di Piala Dunia 2018.
Raheem Sterling (2014)
Sterling mengumumkan dirinya kepada dunia dengan serangkaian penampilan luar biasa untuk Liverpool ketika nyaris memenangi gelar Liga Inggris pada 2014. Sang winger kemudian gabung Manchester City pada 2015 dengan banderol 2015, tapi mengalami musim debut yang sulit.
Di bawah bimbingan Pep Guardiola, Sterling menjelma menjadi salah satu penyerang paling berbahaya di Premier League, dengan memenangi titel back to back.
Anthony Martial (2015)
Manchester United menghabiskan 36 juta pounds untuk penyerang yang relatif belum terbukti pada 2015. Banyak yang mengkritik MU melakukan pembelian panik.
Martial membungkam orang-orang yang meragukannya dan menikmati awal karier yang gemilang di MU. Dia bangkit dari bangku cadangan untuk mencetak gol sensasional melawan Liverpool pada laga debutnya.
Sekarang pada usia 24 tahun, kariernya kembali ke jalurnya setelah mengalami masa stagnasi selama beberapa tahun terakhir. Ia menjadi salah satu sosok kunci di tim Ole Gunnar Solskjaer.
Renato Sanches (2016)
Setelah membantu Portugal memenangkan Piala Eropa 2016, Sanches dinobatkan sebagai pemenang Golden Boy pada akhir tahun itu.
Sang gelandang kemudian pindah ke Bayern Munich. Tetapi, dia gagal memenuhi harapan di Jerman. Dia menjalani masa pinjaman yang buruk di Swansea City dan akhirnya dijual ke klub Ligue 1 Lille pada 2019. Di sana, dia malah kembali menemukan penampilan terbaiknya.
"Semuanya sudah berlalu sekarang. Sekaranglah saatnya saya harus menebus diri saya sendiri," kata Sanches kepada L’Equipe pada Februari 2020.
Kylian Mbappe (2017)
Kylian Mbappe mencuat bersama Monaco tetapi sudah setuju untuk bergabung dengan PSG seharga 180 juta euro sebelum memenangi penghargaan Golden Boy pada 2017.
Dia terus berkembang dan semakin kuat di Ligue 1, mencetak lebih dari 130 gol dalam kariernya. Pemain internasional Prancis itu juga membawa negaranya meraih kesuksesan pada Piala Dunia 2018. Ia menjadi remaja pertama sejak Pele yang mencetak gol di final.
Matthijs de Ligt (2018)
De Ligt mengungguli Alexander-Arnold (Liverpool) saat meraih Golden Boy 2018. Ia menjadi bek pertama dalam sejarah yang memenangkan penghargaan tersebut.
De Ligt kemudian mengapteni Ajax memenangi dua gelar domestik pada musim 2018/2019 dan membantu tim mencapai semifinal Liga Champions.
Juventus memenangi persaingan untuk mengamankan tanda tangannya pada 2019. Sang pemain berusia 21 tahun itu memenangi titel Serie A pada musim debutnya bersama Juventus.
Joao Felix (2019)
Felix menikmati musim terobosan luar biasa di Benfica dan menyabet penghargaan Golden Boy pada 2019. Atletico Madrid rela merogoh 113 juta pounds untuk menggaetnya pada musim panas 2019.
Namun, ia menjalani musim debut yang kurang gereget di Wanda Metropolitano.
Pemain berusia 21 tahun itu kini mulai menunjukkan mengapa Atletico menginvestasikan begitu banyak uang padanya. Ia telah mencetak tujuh gol dalam 10 pertandingan pertamanya pada musim 2020/2021.
Erling Haaland (2020)
Setelah mencetak 27 gol dalam 29 penampilan pertamanya untuk Borussia Dortmund, Haaland menjadi penerima peraih penghargaan Golden Boy pada 2020.
Sumber: Planet Football