Liga Inggris: Insiden Tandukan Berujung Kartu Merah Berlanjut, Nicolas Pepe Dapat Perlakuan Rasialisme

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 23 Nov 2020, 20:00 WIB
Gelandang Arsenal, Nicolas Pepe, diganjar kartu merah saat timnya bermain imbang 0-0 kontra Leeds United di Elland Road, pada laga pekan kesembilan Premier League, Minggu (22/11/2020) malam WIB. (AFP/Paul Ellis)

Bola.com, Jakarta - Arsenal dan Leeds United mengutuk pelecehan rasialisme terhadap pemain Nicolas Pepe dan Ezgjan Alioski setelah kedua pemain itu bentrok saat kedua tim bermain imbang tanpa gol di Liga Inggris pada Minggu malam.

Pelecehan itu terjadi menyusul diusirnya Nicolas Pepe di awal babak kedua di Elland Road, ketika pemain Prancis itu menanduk Alioski. Tampaknya Pepe tidak senang dengan penjagaan Alioski yang menghalanginya masuk ke kontak penalti.

Advertisement

Kedua pemain menjadi sasaran pelecehan rasis setelah pertandingan, dengan pelecehan yang ditujukan pada Pepe disorot oleh mantan pemain sayap Chelsea dan Manchester City Shawn Wright-Philips setelah pertandingan.

"Katanya Twitter melindungi orang-orang dari perlakuan rasialisme? Kapan ini bisa berhenti?" tulis Shaun Wright-Phillips.

 

 

Video

2 dari 2 halaman

Keluarga Alioski Diserang

Menurut The Athletic, ancaman juga dilakukan langsung kepada Alioski dan keluarganya usai pertandingan.

Pernyataan Leeds United mengatakan: “Pelecehan keji yang diarahkan pada Ezgjan Alioski dan Nicolas Pepe di media sosial setelah pertandingan Liga Inggris kemarin dengan Arsenal tidak akan ditoleransi oleh Leeds United."

"Kami akan bekerja sama dengan polisi dan otoritas sepak bola untuk memastikan mereka yang bertanggung jawab diidentifikasi dan dihukum."

Sebuah pernyataan dari Arsenal menambahkan: "Kami benar-benar mengutuk pelecehan keji yang diarahkan pada Nicolas Pepe dan Ezgjan Alioski di media sosial setelah pertandingan kami melawan Leeds."

"Ini benar-benar tidak dapat diterima dan kami akan bekerja sama dengan polisi dan pihak berwenang untuk melakukan segala yang kami bisa untuk melacak dan menuntut para pelakunya."

Sumber: Joe.co.uk