Bola.com, Roma - Jika tidak ada kesalahan administratif saat mendaftarkan usia Amadou Diawara pada laga kontra Hellas Verona, kini AS Roma bersama Juventus, Sassuolo, dan AC Milan jadi tim Liga Italia yang belum terkalahkan musim 2020/2021.
Untuk diketahui, akibat pelanggaran tersebut, AS Roma dihukum kalah 0-3 dari Hellas Verona. Hanya saja performa I Giallorossi sepanjang musim ini tetap menuai decak kagum.
Dari total delapan pertandingan yang telah dijalani pada Liga Italia 2020/2021, anak asuh Paulo Fonseca meraih lima kemenangan, dua imbang, dan sekali kalah. Agresifitas AS Roma juga fantastis.
Edin Dzeko dan kawan-kawan membukukan 19 gol atau hanya Sassuolo dan Inter Milan yang punya gol lebih banyak di Liga Italia musim ini. Ada satu nama pemain yang patut menuai pujian dari tren performa positif rival sekota Lazio ini pada awal 2020/2021.
Adalah Henrikh Mkhitaryan. Bermain bersama Pedro di belakang striker tunggal dalam formasi 3-4-2-1, membuat ketajaman pemain Timnas Armenia seperti terlahir kembali.
Tercatat dari delapan pertandingan Liga Italia musim ini, eks pemain Manchester United itu mengumpulkan lima gol dan empat assists. Untuk Liga Europa, dari tiga penampilan, ia mencetak tiga gol dan tiga assists.
Dengan torehan lima gol dan empat assists dari delapan laga Liga Italia, Henrikh Mkhitaryan sudah melampaui catatannya ketika masih gabung Borussia Dortmund pada musim 2015/2016. Kala itu setelah delapan partai Liga Jerman, ia memiliki torehan tiga gol dan tiga assists.
Untuk diketahui, musim 2015/2016 adalah periode terproduktif Henrikh Mkhitaryan sebagai pemain setelah hengkang dari Shakhtar Donetsk. Berkat penampilan musim itu juga, Manchester United tertarik merekrutnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Tidak Kaget
Tidak ada orang paling senang dari performa apik Henrikh Mkhitaryan ketimbang Paulo Fonseca sebagai pelatih AS Roma. Menurutnya ia sama sekali tak kaget pemain berusia 31 tahun itu bisa memberikan efek besar untuk tim pada musim 2020/2021.
"Mkhitaryan adalah pesepakbola yang sangat pintar, profesional yang hebat, dia bisa menempati beberapa posisi berbeda dan dia memiliki sikap yang sempurna. Jadi tidak mengejutkan saya bagaimana dia bisa tampil," ujar Paulo Fonseca mengutip dari situs AS Roma.
Namun menurut Paulo Fonseca perkembangan tak hanya ditunjukkan Henrikh Mkhitaryan. Tapi juga tim secara keseluruhan. Dia memberikan contoh beberapa laga terakhir tanpa striker utama, Edin Dzeko, namun AS Roma tetap tampil tajam.
"Skuad saat ini penuh percaya diri. Benar bahwa Dzeko adalah bagian penting dari itu, seperti halnya Chris Smalling dan juga Lorenzo Pellegrini," Paulo Fonseca menuturkan.
"Kami telah mengubah banyak pemain tetapi tidak dengan identitas kami. Hari ini, dengan pemain yang berbeda, kami benar-benar menampilkan performa yang bagus," lanjut eks pelatih Shakhtar Donetsk itu.
Pertanyaannya apakah tren positif AS Roma ini bisa berlanjut sampai akhir musim? Tentu sukses I Giallorossi bakal sangat tergantung performa Henrikh Mkhitaryan.
Sumber: AS Roma