Bola.com, Jakarta - Liga Inggris adalah kompeyisi sepak bola terkaya dan bisa dibilang paling kompetitif di dunia. Tidak heran jika beberapa pemain terbaik dalam permainan ngebet bermain di sana. Mereka mendapatkan gaji yang tidak mungkin ditawarkan oleh sebagian besar klub top di seantero Eropa lainnya.
Daya tarik Liga Inggris sedemikian rupa sehingga banyak pemain bagus tidak keberatan bergabung dengan klub kelas medioker di pentas Premier League.
Tidak diragukan lagi, Liga Inggris menampilkan banyak pemain bagus. Hampir semua klub memiliki pemain beken, mulai dari papan atas hingga bawah.
Situs Sportskeeda merangkum deretan pemain yang dinilai bisa mendapatkan sesuatu yang lebih, tak hanya membela klub medioker atau spesialis papan atas namun tak pernah meraih trofi kompetisi di pentas Premier League. Jika mau mereka bisa hijrah ke Serie A, La Liga, Liga Prancis, atau Bundesliga membela klub besar di negara-negara tersebut dan memenangi banyak gelar.
Video
Jack Grealish
Jack Grealish menjadi pemain yang amat menonjol di Aston Villa.
Gelandang berusia 25 tahun itu bermain lebih dari 30 pertandingan Premier League untuk Aston Villa musim lalu, mengumpulkan delapan gol dan enam assist, setelah membantu klub mendapatkan promosi dari kasta kedua pada 2018-2019.
Musim ini, Grealish sedang dalam performa terbaiknya. Dia sudah mencetak empat gol dan menghasilkan enam assist dalam delapan pertandingan Liga Inggris. Grealish secara khusus menjadi bintang utama Villa saat menghantam juara bertahan kompetisi Liverpool dengan skor 7-2.
Berkat kemampuannya, Grealish melakukan debutnya di Timnas Inggris tahun ini. Meski belum mencetak gol, ia sudah memberikan dua assist.
Jika dia melanjutkan performa baiknya untuk klub dan negara, mungkin tidak lama lagi Jack Grealish akan dicaplok klub yang lebih besar.
Wilfried Zaha
Wilfried Zaha telah menjadi pemain kunci Crystal Palace di pentas Premier League dalam beberapa musim terakhir.
Striker Pantai Gading berusia 28 tahun itu setidaknya telah menyumbang 10 gol dalam tiga dari empat musim terakhir Liga Inggris. Penampilan yang menarik perhatian klub-klub top di kompetisi tersebut.
Zaha dikaitkan dengan kepindahan dari Palace di musim panas, tetapi itu tidak terjadi karena tidak ada klub yang mendekati harga yang diminta Crystal Palace untuk pemain tersebut.
Musim ini, Zaha telah mencetak lima gol dan memberikan dua assist dalam delapan pertandingan Liga Inggris untuk Crystal Palace. Hanya masalah waktu saja sang pemain bakal hijrah ke klub besar.
Pierre-Emerick Aubameyang
Pierre-Emerick Aubameyang telah menjadi salah satu pemain menonjol di Arsenal sejak mendarat di London pada 2018.
Mantan pemain Borussia Dortmund itu mencetak 10 gol di paruh kedua Liga Inggris 2017-2018.
Striker Gabon mengumpulkan 22 gol dalam kompetisi musim depan untuk memenangkan Sepatu Emas, dan diikuti dengan gol yang sama di musim berikutnya juga. Namun, terlepas dari eksploitasi Aubameyang, Arsenal gagal finis di empat besar pada kedua kesempatan.
Sederhananya, pencetak gol terbanyak Bundesliga 2016-17 itu pemain yang terlalu bagus untuk mendekam di klub besar yang sudah lama tak mencicipi persaingan Liga Champions.
Setelah sembilan pertandingan, Arsenal berada di urutan ke-11 Premier League musim ini. Meskipun sang pemain baru-baru ini menyetujui perpanjangan kontrak baru dengan klub, ia kemungkinan tidak akan bertahan di Arsenal setelah musim ini jika klub London tersebut tidak lolos ke Liga Champions lagi.
Danny Ings
Danny Ings adalah bintang utama Southampton. Ia sedikit dari striker klub medioker yang stabil di daftar atas pencetak gol Premier League beberapa musim terakhir.
Penyerang erusia 28 tahun itu mencetak hampir 50% (22) dari 51 gol Premier League Southampton pada 2018-2019. Ketajamannya amat membantu klub bertahan di kompetisi kasta elite.
Ings juga telah sukses musim ini, mencetak lima gol dan dua assist dalam tujuh pertandingan untuk membantu Southampton menembus lima besar. Hal yang amat jarang terjadi dalam sejarah klub.
Pertanyaannya berapa lama lagi Ings bakal bertahan di Soton. Klub-klub besar mengintainya. Sang pemain sudah barang tentu ingin merasakan gelar atau setidaknya bisa mencicipi tampil di Liga Champions. Hal itu tak mungkin terjadi jika tetap bermain di Southampton.
James Rodriguez
James Rodriguez yang ditolak Real Madrid menerima kesempatan hidup baru ketika dia bertemu kembali dengan pelatih lamanya Carlo Ancelotti di Everton musim panas ini.
Pemenang Sepatu Emas di Piala Dunia 2014 terlihat cepat beradaptasi dengan kultur Liga Inggris. Sang gelandang serang telah mencetak tiga gol dan sejumlah assist dalam delapan pertandingan.
Pemain berusia 29 tahun yang masih dalam masa prima ini mengaku senang bisa bermain reguler di tim utama usai lama duduk di bangku cadangan Real Madrid.
Jika dia melanjutkan eksploitasi di Everton, mungkin tidak lama lagi James Rodriguez diincar oleh beberapa klub besar di benua itu.
Sumber: Sportskeeda