Bola.com, Jakarta - Legenda sepak bola dunia asal Argentina, Diego Maradona, menutup usia pada Rabu (25/11/2020) malam WIB. Legenda sepak bola yang terkenal dengan 'gol tangan tuhan' itu meninggal dunia pada usia 60 tahun karena serangan jantung.
Sebelum tutup usia, Diego Maradona sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Namun, ia dinyatakan sembuh dan boleh pulang beberapa waktu lalu.
Akhirnya, sang pemilik gol tangan tuhan itu berpulang. Maradona meninggal dan membuat dunia berduka. Bukan hanya Argentina, tapi juga Napoli dan penjuru dunia lainnya.
Diego Simeone, pelatih Atletico Madrid, ikut merasakan duka yang mendalam. Simeone pernah menjadi rekan satu tim Diego Maradona pada Piala Dunia 1994. Keduanya pun sempat membela tim yang sama, yakni Sevilla.
Video
Mitos Itu Telah Pergi
Diego Simeone sedang memimpin pasukannya melawan Lokomotiv Moskow ketika mendengar kabar Diego Maradaona meninggal dunia. Pelatih dengan julukan El Cholo itu kalut dalam kesedihan begitu pertandingan berakhir.
"Ini berat," ucap Simeone seperti dikutip dari Goal International.
"Ketika mereka menelepon mereka dan mengatakan Maradona meninggal dunia, Anda berpikir, 'Ah, Maradona tidak boleh meninggal'," sambung pelatih Atletico Madrid itu.
Simeone memandang Maradona sebagai sosok yang penting. Tak hanya bagi tim yang dibelanya, tapi buat dunia sepak bola. Maradona memberikan energi untuk bersenang-senang lewat sepak bola.
"Sebuah mitos meninggalkan kita. Pria Argentina yang menularkan pemberontakan untuk bertarung dengan hal positif dan negatif, tapi selalu maju," ujar Simeone.
Kesan Mendalam
Diego Simeone beruntung pernah ada di tim yang sama dengan Diego Maradona. Baginya, Maradona telah memberi banyak kesan mendalam untuk Simeone muda, yang saat itu belum menjadi siapa-siapa di dunia sepak bola.
"Maradona menyambut saya dengan cara yang spektakuler di Sevilla, saya masih muda. Saat mereka memberi tahu mengenai situasi ini (Maradona akan meninggal), saya berkata, 'Itu tidak mungkin, dia selalu sembuh'," ujar Simeone.
"Kali ini dia tidak bisa, tapi dia akan selalu bersama kami, terutama Argentina. Dia adalah mitos dan memberi kami banyak kesedihan dan rasa hampa. Itu tidak mungkin. Pelukan untuk keluarganya," tutupnya.
Sumber: Goal International
Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, published 26/11/2020)