5 Gejala yang Banyak Dilaporkan Pasien Sembuh COVID-19

oleh Faozan Tri Nugroho diperbarui 26 Nov 2020, 20:40 WIB
Banner Infografis 7 Gejala Anda Terjangkit Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni

Bola.com, Jakarta - Virus corona penyebab COVID-19 masih belum hilang dari muka bumi. Bahkan, angka pasien positif COVID-19 hingga kini masih terus bertambah di berbagai penjuru dunia.

Kini, kasus pasien positif virus corona di Indonesia telah menembus angka 500 ribu kasus. Update Kamis (26/11/2020), total ada 516.753 orang yang tercatat terinfeksi COVID-19.

Advertisement

Untuk mengantisipasi menyebarnya virus corona, masyarakat diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, memakai masker dan jaga jarak atau menghindari kerumunan.

Ketiga cara tersebut dinilai sangat efektif agar tidak terinfeksi virus corona penyebab COVID-19.

Sejak virus corona penyebab COVID-19 dilaporkan pertama kali hampir setahun lalu, sejumlah gejala muncul dan bisa bervariasi. Secara umum gejala COVID-19 adalah demam, batuk, sesak napas

Namun, sebuah survei yang dilakukan oleh Dr. Natalie Lambert dari Fakultas Kedokteran dan Korps Penyintas Universitas Indiana, menganalisis sejumlah gejala jangka panjang yang dialami para penyintas COVID-19.

Berikut ini sejumlah gejala yang banyak dilaporkan pasien COVID-19 kepada Natalie, seperti dikutip dari Eatthis.com, Kamis (26/11/2020).

2 dari 2 halaman

Gejala yang Banyak Dilaporkan Pasien Sembuh COVID-19

Sumber: Unsplash

1. Kelelahan

Sebanyak 1.567 orang yang disurvei melaporkan gejala ini. Kelelahan adalah gejala paling umum dari virus corona. 

Menurut studi yang dilakukan WHO, waktu pemulihan rata-rata untuk kasus virus corona ringan adalah sekitar dua minggu. Tetapi, tiga hingga enam minggu untuk kasus yang parah atau kritis. 

Kelelahan yang berkepanjangan mungkin merupakan tanda bahwa tubuh Anda masih melawan virus atau sedang memulihkan diri dari pertarungan.

2. Otot atau badan pegal

Sakit tubuh adalah gejala umum dari banyak penyakit, termasuk virus corona. 

Dalam survei ini, 1.048 partisipan melaporkan merasakan tubuh sakit setelah diagnosis COVID-19. 

Menurut Dr Tania Elliott, ahli alergi dan imunologi di NYU Langone Health, mengatakan tubuh terasa sakit ketika terserang flu karena sistem kekebalan sedang bekerja keras untuk melawan infeksi.

"Bukan virus yang menyebabkan rasa sakit ini, tetapi reaksi tubuh Anda sendiri terhadap invasi virus," ujarnya.

3. Sesak napas

Pasien COVID-19 mungkin akan merasakan sesak napas bahkan tanpa bergerak karena itu adalah gejala umum dari virus. 

Dalam survei tersebut, 924 pasien mengklaim sesak napas atau kesulitan bernapas adalah gejala virus corona yang bertahan lama. 

4. Kesulitan konsentrasi atau fokus

Ada 924 orang yang disurvei melaporkan gejala ini. Studi di Wuhan, China, menganalisis kondisi neurologis ini dan menemukan 40 persen pasien yang dianalisis mengalami kebingungan dan gangguan kesadaran. 

Ini biasanya disebut sebagai "kabut otak" dan banyak pasien mengungkapkan perasaan seperti ini saat memulihkan diri dari virus.

5. Sulit berolahraga

Setelah sembuh dari COVID-19, beberapa pasien merasa sulit untuk berolahraga. Meski, mereka dalam keadaan bugar sebelum tertular virus. 

Sebanyak 916 peserta survei melaporkan mereka masih belum dapat berolahraga setelah pulih dari virus corona. 

Menurut penelitian yang terbit di Jama Cardiology, para peneliti merekomendasikan pasien positif COVID-19 yang parah menunggu setidaknya dua minggu sebelum melanjutkan olahraga ringan. 

Hal ini memberi waktu bagi dokter untuk melihat apakah kondisi jantung atau paru-paru cukup kuat dan tidak membahayakan aktivitas fisik.

 

Sumber: Eatthis

Berita Terkait