Bola.com, Jakarta - Diego Maradona mencatatkan namanya dalam sejarah sepak bola dunia. Sang legenda kini telah berpulang untuk selama-lamanya.
Di antara kesedihan dan sanjungan yang diungkapkan untuk melepas sang legenda, masih ada debat lama tentang siapa pemain terhebat dalam sejarah sepak bola dunia.
Berbagai pihak telah menggelar diskusi untuk membahas siapa yang terbaik sepanjang masa. Diyakini, perdebatan itu akan terus berlanjut pada masa depan.
Namun, dari sejumlah nama, mereka bermain pada era yang berbeda dan tentu dengan metode latihan yang berbeda.
Carl Markham dari kantor berita PA memberikan penilaiannya pada mereka yang disebut sebagai pesepak bola terhebat di dunia, termasuk Diego Maradona.
Simak ulasannya berikut ini, dikutip dari Sportsmole, Kamis (26/11/2020).
Video
Diego Maradona (Argentina, Boca Juniors, Barcelona, Napoli)
Diego Maradona mewarnai sepak bola dunia dengan skillnya yang fantastis. Dia adalah pemain yang menonjol saat Argentina memenangkan Piala Dunia 1986, dengan kontroversi gol Tangan Tuhan. Skill Maradona mengantarkan Napoli untuk meraih dua gelar Serie A pertama dalam sejarah mereka dan UEFA perdananya.
Keterampilan: 10
Gol: 8
Karisma: 9
Legenda: 10
Skor akhir: 37
Pele (Brasil, Santos, New York Cosmos)
Sebelum Maradona, Pele adalah yang terhebat di mata kebanyakan orang. Bersama Brasil, Pele memenangi tiga Piala Dunia, termasuk tahun 1958 ketika ia mencetak enam gol dalam empat pertandingan pada usia 17 tahun.
Di klub, Pele memenangkan enam gelar liga dan dua Copa Libertadores bersama Santos.
Keterampilan: 9
Gol: 10
Karisma: 7
Legenda: 10
Skor akhir: 36
Lionel Messi (Argentina, Barcelona)
Pewaris Maradona, Lionel Messi belum mencapai level sang legenda di Argentina. Messi belum pernah mengangkat trofi Piala Dunia.Di klub, dia sangat mentereng. Bersama Barcelona, Messi meraih 10 gelar liga dan empat gelar Liga Champions. Messi juga meraih enam gelar bergengsi, Ballon d'Or.
Keterampilan: 10
Tujuan: 10
Karisma: 6
Legenda: 9
Skor akhir: 35
Cristiano Ronaldo (Portugal, Sporting Lisbon, Manchester United, Real Madrid, Juventus)
Rival terberat Lionel Messi saat ini adalah Cristiano Ronaldo. Membandingkan mereka mungkin yang paling mudah karena selama sembilan musim mereka bermain di liga yang sama di klub yang selevel.
Ronaldo memenangkan empat Liga Champions dan dua gelar LaLiga bersama Real Madrid, dengan membawa tiga medali juara Liga Premier, dan sekarang memiliki dua gelar Serie A. Ia menjadi fenomena dan merupakan salah satu olahragawan paling terkenal di dunia.
Keterampilan: 9
Gol: 10
Karisma: 7
Legenda: 9
Skor akhir: 35
Alberto di Stefano (Spanyol, River Plate, Millonarios, Real Madrid, Espanyol)
Alberto di Stefano bisa disebut sebagai superstar sepak bola pertama. Penyerang kelahiran Argentina itu sangat produktif, kreatif, dan serbaguna secara taktis.
Setelah 12 tahun bermain di Argentina dan Kolombia, ia gabung Real Madrid. Ia sukses mengubah Real Madrid menjadi kekuatan super Eropa.
Keterampilan: 9
Gol: 10
Karisma: 6
Legenda: 9
Skor akhir: 34
Johan Cruyff (Belanda, Ajax, Barcelona, Feyenoord)
Johan Cruyff dikenal dengan orkestra Total Football, yang dikembangkan di Ajax lalu ke tim nasional. Ia sangat efektif dan produktif di Ajax, di mana ia memenangkan tiga European Cup, delapan gelar liga. Secara individu, ia meraih tiga Ballon d'Or.
Dia memenangkan gelar liga bersama Barcelona. Di klub itu, ia mewariskan filosofi permainan dan menjadi satu di antara orang paling berpengaruh di sepak bola.
Keterampilan: 8
Gol: 8
Karisma: 8
Legenda: 9
Skor akhir: 33
Ronaldo (Brasil, Cruzeiro, PSV, Barcelona, Inter Milan, Real Madrid, AC Milan, Corinthians)
Pemain Brasil lainnya yang berhasil masuk daftar pemain terhebat sepanjang masa adalah Ronaldo.
Tumbuh besar bermain di jalanan Rio de Janeiro, Ronaldo menjelma sebagai mesin gol. Dia tampil untuk beberapa klub top Eropa, memenangkan trofi dengan semuanya, lalu memenangkan dua Piala Dunia dan pada usia 23 telah mencetak lebih dari 200 gol untuk klub dan negara.
Keterampilan: 8
Gol: 9
Karisma: 7
Legenda: 7
Skor akhir: 31
Sumber: PA via Sportsmole
Baca Juga
Sudah Lewati 5 Laga Bersama Persis, Ong Kim Swee Kecewa Belum Bisa Persembahkan Kemenangan Pertama
Pratama Arhan: Pemain Pertama Timnas Indonesia yang Menyentuh 50 Caps di Era Shin Tae-yong
3 Fakta Miring Timnas Indonesia Selama Fase Grup yang Membuat Pasukan STY Limbung Lalu Hancur di Piala AFF 2024