Alasan Bhayangkara FC Hijrah dari Jakarta ke Solo: Demi Mencari Dukungan Suporter

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 27 Nov 2020, 15:30 WIB
Suporter Bhayangkara FC merayakan gelar juara Liga 1 dengan konvoi dari Lapangan Bhayangkara menuju PTIK, Jakarta, Selasa (12/12/2017). Polri memberikan penghargaan kepada pemain dan official Bhayangkara FC. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Bhayangkara FC punya alasan kuat untuk meninggalkan Jakarta dan hijrah ke Solo pada musim depan. Tim berjulukan The Guardian itu mulai menginginkan adanya dukungan suporter yang besar.

Sejak eksis pada 2015, Bhayangkara FC tidak punya basis suporter yang banyak. The Guardian, hanya didukung oleh segelintir masyarakat umum. Rata-rata, pendukung Jajang Mulyana dan kawan-kawan berasal dari institusi kepolisian.

Advertisement

Selain itu, Stadion Manahan yang akan dipakai Bhayangkara FC, memiliki daya tampung yang lebih besar dibandingkan Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), markas lama The Guardian.

Stadion Manahan, setelah direnovasi dengan dengan menggunakan single seat, dapat memuat sekitar 20 ribu suporter. Jauh ketimbang PTIK yang hanya mampu mencakup maksimal 3 ribu penonton.

Kegilaan pecinta sepak bola nasional di Solo pun terbilang fantastis. Meski Kota Batik belum memiliki wakil di Shopee Liga 1, para penonton terus berbondong-bondong menonton klub lokal, Persis Solo, yang berkancah di Liga 2.

"Yang pasti itu, kami ingin mendekatkan kepada suporter yang cinta sepak bola. Dikarenakan di Jakarta kami tidak bisa menggaet atau mendapatkan suporter yang lebih besar. Pertimbangannya itu. Jadi dengan adanya suporter, bisa menambah semangat anak-anak Bhayangkara FC," jelas Sumardji ketika dihubungi Bola.com, Kamis (26/11/2020).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Launching Hari Ini

Perwakilan klub Bhayangkara FC saat meninjau Stadion Manahan, Rabu (25/11/2020). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Rencananya, Bhayangkara FC akan meresmikan homebase dan nama baru setelah hijrah ke Solo pada Jumat (27/11/2020). Dari kabar yang beredar, The Guardian bakal memakai identitas Bhayangkara Solo FC.

"Kalau berkaitan dengan kepastian, hari ini secara resmi akan diumumkan oleh CEO kami, termasuk nama dan homebase tim," tutur Sumardji.

"Kebetulan kan pemain Bhayangkara FC tidak pernah mengeluh kaitan soal tempat. Di mana pun tidak ada masalah. Saya kira di Solo lebih enak, kota dan masyarakatnya lebih ramah. Saya yakin, seyakin-yakinnya insyaallah bisa beradaptasi," ucapnya.

Berita Terkait