Kenangan Pelatih Borneo FC 2 Kali Bermain Hadapi Diego Maradona, Seperti Melawan Tim Berisi 12 Pemain

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 27 Nov 2020, 15:47 WIB
1. Diego Maradona (Striker) – Legenda Argentina ini dinyatakan positif menggunakan kokain pada tahun 1991. Akibat ulahnya, si pemilik gol tangan Tuhan itu dijatuhi hukuman larangan aktif di dunia sepak bola selama 15 bulan. (AFP/Sven Nackstrand)

Bola.com, Jakarta - Pelatih Borneo FC, Mario Gomez, turut berduka cita atas meninggalnya legenda sepak bola Argentina dan dunia, Diego Maradona. Gomez mengaku pernah bermain melawan Maradona ketika masih aktif di klub.

Pertemuan Mario Gomez dan Diego Maradona terjadi pada musim 1981. Ketika itu, Mario Gomez membela Ferro Carril Oeste, sedangkan Diego Maradona bermain untuk Boca Junior.

Advertisement

"Saya pernah bermain melawannya pada 1981. Pada saat itu, kami bertemu dua kali," kata Mario Gomez seperti dikutip situs resmi Borneo FC, Jumat (27/11/2020).

"Saya tidak bisa mendeskripsikan kata-kata untuknya karena dia sangat luar biasa hebat. Saya selalu berkata, dengan Maradona, Boca Junior bermain dengan 12 pemain," ujar pelatih asal Argentina itu.

Diego Maradona meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020). Pria yang dikenal dengan Gol Tangan Tuhan itu mengembuskan napas terakhir pada usia 60 tahun karena henti jantung.

Kepergian Maradona menyisakan duka mendalam buat masyarakat dunia, khususnya Argentina. Maradona adalah pahlawan sepak bola yang berhasil memberikan trofi Piala Dunia 1986 untuk Tim Tango.

"Semua orang di Argentina sangat sedih atas meninggalnya Diego Maradona. Pemerintah memberlakukan tiga hari masa berkabung untuk menghormatinya," ucap Gomez.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Penghormatan Terakhir

1. Diego Maradona - Kehidupan Maradona kecil begitu akrab dengan kemiskinan. Sang ayah yang hanya berkerja di pabrik dan menjadi tukang batu membuat Maradona harus menjalani hidup yang cukup keras sejak anak-anak.

Pemerintah Argentina turut memberikan penghormatan terakhir kepada Diego Maradona. Sebelum dimakamkan, jenazah Maradona sempat disemayamkan di Istana Kepresidenan Argentina, Casa Rosada.

Langkah itu dilakukan agar masyarakat mendapatkan waktu untuk melihat peti jenazah Maradona sekaligus memberikan penghormatan terakhir. Gerbang istana Casa Rosada dibuka untuk umum selama 12 jam.

Setelah itu, iring-iringan peti jenazah Maradona melewati barisan masyarakat sebelum menuju pemakaman. Jenazah Maradona kemudian dikebumikan di makam keluarga di Bella Vista.

Berita Terkait