Bola.com, Barcelona - Ronald Koeman tepat 100 hari menangani Barcelona pada Jumat (27/11/2020). Sejauh ini, penampilan Barca masih belum menemukan konsistensi, terutama di Liga Spanyol.
Barcelona menunjuk Ronald Koeman setelah mendepak Quique Setien dari Camp Nou. Partai terakhir Setien di Barcelona ditandai dengan kekalahan memalukan dari Bayern Munchen di Liga Champions dengan skor 2-8.
Penunjukan Koeman dibarengi misi khusus. Pelatih asal Belanda itu ditugasi memimpin revolusi di kubu Barcelona. Dia harus bisa membawa Barcelona kembali ke trek yang benar dan berjaya lagi.
Misi Koeman tersebut tidak mudah. Barca sedang mengalami krisis ekonomi terparah dalam dekade terakhir, sudah ditinggal presiden klub yang mengundurkan tinggi, dan menghadapi kenyataan bintang terbaik timnya sempat mengatakan ingin hengkang pada musim panas 2020.
Alhasil, perjalanan Ronald Koeman selama 100 hari Barcelona jauh dari mulus. Meskipun perkasa di Liga Champions dengan memenangi empat laga pertama di fase grup, Azulgrana masih terseok-seok di liga domestik. Barca masih tercecer di peringkat ke-13, dengan raihan 11 poin dari delapan laga.
Jadi, bagaimana rapor Ronald Koeman selama 100 hari menangani Barcelona. Berikut penilainya seperti dilansir Marca, Sabtu (28/11/2020).
Otoritas
Jika ada sesuatu yang tidak dibahas hari ini di markas Barça, itu adalah otoritas sang pelatih. Koeman sudah menjadi legenda dalam sejarah klub sebelum ditunjuk menangani Barca.
Dengan otoritas itu, pelatih asal Belanda itu bisa dengan mudah membuat keputusan dan para pemain mematuhinya. Saat dia membuka mulutnya, semua orang mendengarkan.
Permainan
Keputusan Koeman mengubah gaya bermain tim pantas diapresiasi, tapi masih jauh dari era kejayaan Barcelona. Perubahan yang menonjol di era Koeman adalah upaya keluar dari tekanan setelah kehilangan bola, sesuatu yang dalam beberapa tahun terakhir sulit dilakukan.
Dengan bola, masih ada beberapa masalah di Barcelona yang merupakan warisan masa lalu. Misalnya gerakan bola yang lambat.
Messi
Salah satu tugas terberat Koeman dalam 100 hari pertanya di Barcelona adalah mengembalikan penampilan terbaik Lionel Messi. Pemain Argentina itu kurang menonjol musim ini.
Hubungan Messi dan Koeman tampaknya baik-baik-baik saja, setidaknya dibandingkan relasi sang pemain dengan Setien. Namun, mesranya hubungan Koeman dan Messi belum tergambar di lapangan.
Jika Messi konsistensi Messi di Barcelona masih harus terus digodok, maka nyala api permainan Barca bisa dibilang belum menyala.
Hasil Pertandingan
Barcelona masih punya dua wajah. Di Liga Champions, Koeman bisa membuat Barca tampil perkasa dan konsisten mengukir kemenangan.
Tapi, di liga domestik sangat berbeda. Barcelona mencatatkan start terburuk di liga dalam 29 tahun terakhir. Blaugrana harus mendaki jalan terjal.
Kata-kata
Ronald Koeman selalu berbicara. Dia melakukannya dengan para pemain di kamar ganti, tetapi juga di ruang pers. Koeman tidak segan-segan blak-blakan mengungkakan jika tidak suka dengan permainan tim atau performa pemain.
Sesi Latihan
Dalam urusan latihan, Koeman membuat revolusi kecil-kecilan. Barcelona sudah lama berlatih dengan setengah tenaga yang dimiliki.
Tapi, itu sudah menjadi cerita lama. Koeman ingin pemainnya bermain dengan intensitas yang sama dengan sesi latihan. Tuntutan level persiapan tim saat berlatih lebih tinggi dibanding sebelum-sebelumnya.
Skema Permainan
Sejak awal, Koeman mengubah skema klasik Barca menjadi 4-2-3-1. Pada prinsipnya, untuk memanfaatkan Frenkie De Jong tanpa mengakhiri Sergio Busquets. Tapi, masih harus dilihat apakah double pivot bisa menjadi solusi terbaik bagi tim.
Komitmen untuk Pemain Muda
Koeman tak pernah takut berjudi dengan pemain muda. Itu telah ditunjukkan pada 100 pertamanya di Barcelona. Dia menaruh kepercayaan besar terhadap Ansu Fati dan Pedri.
Sumber: Marca