Bola.com, Jakarta - Publik Indonesia saat ini sedang disajikan drama transfer Bagus Kahfi yang gagal bergabung dengan FC Utrecht. Barito Putera sebagai klub pemilik Bagus Kahfi ramai-ramai dituding sebagai penyebab kegagalan sang pemain mencicipi sepak bola Eropa.
Barito Putera dianggap tidak merespons keinginan FC Utrecht untuk mendatangkan Bagus Kahfi. Namun, sejatinya sikap yang dilakukan klub asal Kalimantan Selatan itu sudah tepat.
Bagus Kahfi saat ini masih terikat kontrak sampai Desember 2021 di Barito Putera. Jika FC Utrecht ingin mendatangkan Bagus Kahfi, tentu mereka harus mengajukan tawaran resmi berupa nilai transfer dan klausul-klausul lainnya yang harus disepakati.
Namun, FC Utrecht tidak melakukan hal itu layaknya klub profesional. Mereka justru menekan Barito Putera untuk melepas Bagus Kahfi secara gratis dan mengabaikan ikatan kontrak yang ada.
Cerita Bagus Kahfi sebenarnya sudah lama terjadi di sepak bola Indonesia. Banyak pemain mendapatkan kesempatan iming-iming bermain di luar negeri.
Bahkan, ada pula yang sudah mendapatkan kesempatan trial di klub luar negeri. Pada akhirnya, mimpi membela klub luar negeri gagal terwujud karena sejumlah alasan.
Meskipun secara bakat, pemain Indonesia mampu bersaing. Namun, tentu ada kesepakatan lain dengan pihak ketiga yang bisa menjadi penentu nasib sang pemain. Lantas, siapa saja pemain Indonesia yang pernah menjadi korban PHP (Pemberi Harapan Palsu) klub luar negeri?
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Andik Vermansah
Andik Vermansah menjadi pemain Indonesia pertama yang mendapatkan kesempatan trial di Jepang pada 2013. Ketika itu, diundang untuk menunjukkan kemampuan bersama Ventforet Kofu.
Andik mendapatkan waktu selama sepekan untuk bisa meyakinkan Ventforet Kofu. Kabarnya, Ventforet Kofu sempat melayangkan tawaran kepada Andik untuk bergabung.
Namun, hal itu urusan terjadi karena adanya ketidaksepakatan antara dua pihak. Belakangan diketahui mereka tak mencapai kata sepakat mengenai nilai kontrak.
Evan Dimas
Evan Dimas mendapat kesempatan trial bersama Divisi Dua Spanyol, UE Llagostera, pada 2015. Ketika itu, Evan Dimas sudah bergabung dengan Persebaya yang bermain di ISL.
Evan Dimas sempat mencicipi trial selama sepekan di UE Llagostera. Namun, bakat yang dimiliki Evan Dimas ternyata tak mampu mencuri perhatian dari UE Llagostera.
Pada Februari 2016, Evan Dimas kembali mendapatkan kesempatan trial selama empat bulan di Espanyol B. Sayangnya, dia mengalami cedera di tengah program latihan dan akhirnya kembali ke Indonesia pada Juni 2016.
Ryuji Utomo
Ryuji Utomo pernah mendapatkan kesempatan menjalani trial di Jepang bersama Jubilo Iwata pada 2014. Padahal ketika itu, Ryuji belum pernah memiliki pengalaman bermain di klub profesional.
Ryuji Utomo hanya punya pengalaman bermain di Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri. Namun, hal itu ternyata tak cukup mampu memikat Jubilo Iwata.
Ryuji Utomo akhirnya kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Mitra Kukar. Sayangnya, kompetisi keburu berhenti sebelum Ryuji Utomo kembali ke Tanah Air dan bermain di Mitra Kukar.
Gavin Kwan Adsit
Gavin Kwan Adsit hampir mewujudkan mimpinya bermain di luar negeri pada 2014. Ketika itu, Gavin mendapatkan undangan trial bersama klub J-League, FC Tokyo.
Gavin mengikuti trial yang berlangsung selama sepekan bersama FC Tokyo. Namun, Gavin gagal mendapatkan tawaran dari FC Tokyo.
Pada Desember 2014, Gavin kembali mendapatkan tawaran trial di Jepang. Kali ini bersama Jubilo Iwata yang bermain di J2-League. Namun, Gavin melewatkan kesempatan ini karena beberapa hari jelang trial dirinya mengalami sakit.
Osvaldo Haay
Osvaldo Haay mendapatkan undangan trial di Spanyol bersama CD Numancia pada Februari 2019. Kesempatan ini tentu tak ingin disia-siakan Osvaldo demi membuka peluang bermain di luar negeri.
Selama 10 hari, Osvaldo mengikuti trial bersama CD Numancia. Namun, pada akhirnya CD Numancia tidak memberikan tawaran kontrak untuk Osvaldo.
Osvaldo Haay ketika itu berdalih kembali ke Indonesia karena lebih nyaman bersama Persebaya. Osvaldo kemudian melanjutkan karier bersama Persebaya hingga akhirnya menerima tawaran dari Persija Jakarta pada awal 2020.