Bola.com, Jakarta - Ilham Jaya Kesuma termasuk striker papan atas yang pernah beredar di Liga Indonesia. Pria kelahiran 19 September 1978 itu menjadi top skorer pada musim 2002 dengan 26 gol dan 2004 (22 gol).
Duetnya bersama Zaenal Arief menjadi trademark lini depan Persita Tangerang, sertya momok buat lawan pada periode itu. Meski dikenal ganas dan eksplosif di lini pertahanan lawan, Ilham Jaya Kesuma mengaku kerap mendapat kesulitan untuk mencetak gol.
Dalam channel youtube, Persita Official, Ilham menunjuk dua sosok pemain yang sangat diseganinya saat beraksi di lapangan hijau yakni Nur'alim (stopper) dan Hendro Kartiko (kiper).
Nur'alim di mata Ilham adalah stopper yang ideal. Selain postur tinggi, Nur'alim memiliki teknik dan wawasan yang bagus. Kelebihan itu yang membuatnya jarang kalah dalam duel satu lawan satu dengan penyerang lawan.
"Nur'alim memang tidak punya kecepatan yang baik. Tapi, ia menutupi kelemahan itu dengan kejelian mengambil posisi dan membaca arah bola," terang Ilham.
Itulah mengapa Ilham mengaku tak bisa melupakan momen ketika dirinya mampu mengelabui Nur'alim sebelum mencetak gol. Saat itu, Persita menjamu Persija di Stadion Benteng Tangerang. Sebelum pertandingan, Ilham berusaha mencari cara untuk menaklukkan ketangguhan Nur'alim. Setelah berpikir keras, Ilham kemudian mendapat ide unik.
"Saat pertandingan berjalan, saya kerap mengajak Nur'alim ngobrol. Topiknya macam-macam termasuk pertanyaan seputar keluarganya. Pada satu momen, saya melihat dia agak lengah. Kebetulan Carlos de Mello (gelandang Persita) melepaskan umpan terukur. Saat Nur'alim mendekat, saya pegang kemaluannya. Dia spontan berteriak ke wasit yang tak melihat adegan ini. Secepat kilat saya menyambut umpan Carlos dan mencetak gol," papar Ilham Jaya Kesuma.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Puji Kecekatan dan Ketenangan Hendro Kartiko
Kesulitan serupa dialami Ilham saat berhadapan dengan Hendro Kartiko yang kala itu menjadi kiper terbaik di Liga Indonesia. Menurut Ilham, Hendro adalah kiper yang punya kemampuan lengkap seperti membaca arah bola, cekatan dan tenang menghadapi tekanan, termasuk duel satu lawan satu dengan penyerang lawan.
"Selama bertemu dengan tim yang dibela Hendro, saya hanya mencetak satu gol. Itu pun lewat penalti," ungkap top skorer Piala Tiger 2004 dengan 7 gol ini.
Karakter permainan Ilham yang eksplosif membuat pemain belakang lawan kerap melakukan berbagai cara untuk mengadangnya. Sepanjang kariernya, Ilham pernah mengalami cedera parah. Ketika berkostum MPPJ Selangor, Ilham terpaksa naik meja operasi karena cedera lutut. Ia juga mengalami cedera engkel ketika membela Mitra Kukar.
"Sampai sekarang saya masih sering merasakan sakit pada engkel saya," kata Ilham.
Setelah pensiun sebagai pemain, Ilham kini berstatus sebagai pelatih Persita U-18. Gegara pandemi COVID-19 yang membuat kompetisi elite Pro Akademy tidak jelas, Ilham kini lebih fokus pada pekerjaannya di Dinas Tata Ruang dan Bangunan Pemkab Tangerang.
"Tiga kali dalam sepekan saya turun ke lapangan, bermain sepak bola dengan rekan kerja di Pemkab Tangerang," pungkas Ilham.