3 Klub Paling Produktif dan Seret Gol di Fase Grup Liga Champions

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 10 Des 2020, 19:15 WIB
Logo Liga Champions (UEFA)

Bola.com, Jakarta - Fase grup Liga Champions telah berakhir pada Kamis (10/12/2020) dini hari WIB, di mana 16 kontestan yang akan tampil di 16 besar kompetisi elite sepak bola Eropa itu sudah ditentukan. Ada klub yang begitu mendominasi dan produktif dalam urusan mencetak gol, tapi tentunya ada pula tim yang paling sulit mencetak gol hingga akhirnya tersingkir dari Liga Champions.

Selama hampir dua bulan terakhir, 32 dua tim telah bersaing dan memainkan total 96 pertandingan fase grup di Liga Champions. Kemenangan dan kekalahan menghiasi kiprah para tim, baik yang akhirnya melangkah ke 16 besar Liga Champions maupun yang harus tersingkir.

Advertisement

Dari 96 pertandingan yang sudah dijalankan, tercipta 289 gol hingga saat ini. Artinya, rata-rata tiga gol tercipta dalam satu pertandingan di Liga Champions. Angka yang cukup besar tentunya.

Sejumlah tim memang berhasil meraih kemenangan telak dalam kiprah mereka di Liga Champions musim ini. Namun, tak sedikit yang juga kesulitan untuk mencetak gol dan bersaing untuk meraih dua posisi teratas di grup masing-masing.

Kali ini, Bola.com akan mengulas siapa saja tim dengan catatan produktivitas yang tinggi di fase grup Liga Champions musim ini, dan tim mana yang paling kesulitan untuk mencetak gol hingga akhirnya tersingkir.

Video

2 dari 3 halaman

Bayern Munchen Paling Produktif, Monchengladbach dan Barcelona Tak Kalah Hebat

Penyerang Bayern Munchen, Robert Lewandowski, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang RB Salzburg pada laga lanjutan Grup A Liga Champions di Allianz Arena, Kamis (26/11/2020) dini hari WIB. Bayern Munchen menang 3-1 atas RB Salzburg. (AP Photo/Matthias Schrader)

Dari catatan yang didapatkan Bola.com, Bayern Munchen adalah tim paling produktif dalam enam pertandingan Grup A Liga Champions musim ini. Sebagai juara bertahan, Bayern Munchen seakan memberikan ancaman bahwa mereka ingin kembali menjadi juara pada musim ini.

Bayern Munchen mencatatkan 18 gol dalam enam laga di Grup A hingga akhirnya berhasil memastikan diri lolos ke 16 besar Liga Champions dengan begitu cepat. Tentunya kemenangan besar, seperti 4-0 atas Atletico Madrid dan 6-2 atas Salzburg turut berperan besar terhadap raihan gol tim asal Jerman itu di Liga Champions musim ini.

Bayern Munchen memang menjadi tim paling produktif dalam kampanye Liga Champions musim ini. Namun, ada dua tim lain yang juga cukup produktif hingga saat ini. Keduanya adalah Borussia Monchengladbach dan Barcelona yang masing-masing mengemas 16 gol pada fase grup.

Para pemain Borussia Moenchengladbach merayakan gol yang dicetak oleh Alassane Plea pada laga Liga Champions di Stadion Borussia Park, Rabu (2/12/2020). Inter Milan menang dengan skor 3-2. (AP/Martin Meissner)

Borussia Monchengladbach menjadi tim yang cukup unik untuk bisa produktif di fase grup Liga Champions musim ini. Pasalnya, klub Jerman itu hanya bermain imbang dengan skor identik dalam dua pertandingan pertama mereka, yaitu 2-2 menghadapi Inter Milan dan Real Madrid.

Namun, Monchengladbach meraih kemenangan besar ketika bertandang ke markas Shakhtar Donetsk. Tim Jerman itu menang telak 6-0 dalam matchday ketiga Liga Champions itu, dan berlanjut dengan meraih kemenangan telak 4-0 menghadapi tim yang sama pada matchday keempat.

Artinya, Shakhtar Donetsk memang menjadi lumbung gol Borussia Monchengladbach di Grup B Liga Champions musim ini. Tercatat dari 16 gol yang dicetak Monchengladbach, 10 gol dicetak ke gawang Shakhtar. Satu hal yang menarik, Shakhtar Donetsk yang lolos sebagai runner-up Grup B memiliki produktivitas gol yang lebih baik ketimbang Real Madrid yang menjadi juara grup.

Barcelona meraih kemenangan 3-0 atas Ferencvaros pada laga kelima Grup G Liga Champions di Puskas Arena, Kamis (3/12/2020) dini hari WIB. (AP Photo/Laszlo Balogh)

Hal yang sama juga dirasakan Barcelona. Klub Spanyol itu lolos ke 16 besar Liga Champions sebagai runner-up Grup G. Namun, torehan gol Blaugrana sedikit lebih baik dari Juventus yang lolos sebagai juara grup.

Seperti halnya Monchengladbach, Barcelona juga mengemas 16 gol. Satu yang membedakan, Barcelona mengoleksinya dalam lima matchday pertama, di mana tim asuhan Ronald Koeman itu menang 5-1 atas Ferencvaros, 2-0 atas Juventus, 2-1 atas Dynamo Kiev, 4-0 dalam laga kedua kontra Dynamo Kiev, dan 3-0 atas Ferencvaros pada pertemuan kedua.

Seharusnya Barcelona bisa mendapatkan torehan yang lebih baik seandainya tidak kalah telak pada matchday terakhir mereka di Grup G Liga Champions itu. Barcelona kalah 0-3 dari Juventus dalam laga terakhir yang akhirnya mengharuskan Blaugrana puas lolos sebagai runner-up.

3 dari 3 halaman

Olympiakos dan Marseille Paling Seret Gol, Rennes Sedikit Lebih Baik

Pemain Manchester City, Oleksandr Zinchenko, berebut bola dengan pemain Olympiakos, Lazar Randelovic, pada laga Liga Champions di Stadion Etihad, Rabu (4/11/2020). Manchester City menang dengan skor 3-0. (AP/Dave Thompson)

Beralih ke tim paling seret menciptakan gol, tampaknya ketimpangan kualitas tim yang tergabung di Grup C begitu terlihat nyata. Dua tim yang gagal melaju ke 16 besar Liga Champions dari grup ini tercatat menjadi dua tim paling seret gol, yaitu Olympiakos dan Marseille.

Tampaknya berada satu grup dengan Manchester City dan Porto cukup menyulitkan tim Yunani dan Prancis itu untuk bersaing di fase grup hingga akhirnya tersingkir. Baik Olympiakos dan Marseille hanya mencetak dua gol dalam enam pertandingan yang masing-masing mereka jalani.

Satu hal yang unik, dua gol yang dicetak Olympiakos dan Marseille di fase grup Liga Champions ini terjadi ketika kedua tim berhadapan. Olympiakos menang 1-0 atas Marseille pada matchday pertama, sementara Marseille menang 2-1 atas Olympiakos pada matchday kelima.

Bek Marseille, Florian Thauvin membawa bola dari hadangan penyerang Manchester City, Raheem Sterling pada pertandingan lanjutan Grup C Liga Champions di stadion Etihad di Manchester di London, Kamis (10/12/2020). City menang telak 3-0 atas Marseille. (AP Photo/Jon Super)

Olympiakos tak pernah mencetak satu gol pun saat kalah dari Manchester City dan Porto. Olympiakos kalah 0-3 dan 0-1 dalam dua pertandingan menghadapi The Citizens, dan kalah dengan skor identik 0-2 dalam dua pertandingan yang mereka mainkan ketika menghadapi Porto.

Sementara itu, Marseille kalah dengan skor identik 0-3 dalam dua pertandingan menghadapi Manchester City, serta kalah 0-3 dan 0-2 dalam dua laga kontra Porto.

Selain Olympiakos dan Marseille, satu tim lain yang yang juga seret gol di fase grup Liga Champions adalah Rennes. Klub Prancis itu hanya mampu mencetak tiga gol dalam enam laga yang mereka mainkan di Grup E Liga Champions.

Striker Rennes, Sehrou Guirassy (kiri), mengontrol bola di samping bek Chelsea, Thiago Silva dalam laga lanjutan Liga Champions 2020/21 di Roazhon Park Stadium, Rennes, Rabu (25/11/2020). Rennes kalah 1-2 dari Chelsea. (AFP/Damien Meyer)

Rennes mencetak tiga gol tersebut kala bermain imbang 1-1 dengan Krasnodar dalam matchday pertama, kalah 1-2 dari Chelsea pada matchday keempat, dan kalah 1-3 dari Sevilla pada matchday keenam Grup E Liga Champions.

Satu hal yang menarik, meski tercatat cukup kesulitan untuk bisa mencetak gol, setidaknya Rennes berhasil menyarangkan gol ke gawang setiap lawan yang mereka hadapi di fase grup itu.