Bola.com, Jakarta - Publik PSIS Semarang sedang menggelorakan semangat untuk bisa segera berkandang di Stadion Jatidiri. Kekosongan kompetis, ingin dijadikan momentum agar Laskar Mahesa Jenar bisa segera kembali ke rumah sebenarnya.
Tagar #2021BaliJatidiri, atau mengandung arti bahwa di tahun 2021 kembali ke Stadion Jatidiri, terus digaungkan mulai dari aruh bawah suporter, hingga di jajaran manajemen PSIS. Di ruang publik sudah banyak terdapat spanduk bertuliskan tagar tersebut.
Di Kota Semarang tersebar berbagai bentuk tulisan di spanduk atau banner. Diantaranya bertuliskan Wayahe Bali Jatidiri, Ojo Mblenjani Janji Pokoke 2021 Bali Jatidiri, hingga Mosok Ibu Kota Jateng Stadione Nunut.
Diketahui PSIS sudah lama menjadi tim musafir, semenjak Stadion Jatidiri direnovasi pada tahun 2017. Atau sudah berjalan tiga tahun terakhir, tim pujaan Panser Biru dan Snex harus mengungsi ke Magelang dan menyiapkan stadion alternatif lainnya seperti Stadion Citarum yang berkapasitas terbatas.
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi ikut menanggapi fenomena yang sedang oleh para pecinta PSIS. Menurutnya, gerakan yang dilakukan arus bawah suporter untuk menuntut penyelesaian pembangunan renovasi Stadion Jatidiri.
"Memang sedang ramai. Bahkan saya juga ikut posting di Instagram, komentarnya dari atas sampai bawah sepakat untuk harus kembali ke Jatidiri. Semua itu adalah aspirasi dari kawan-kawan semua," beber Yoyok Sukawi, Rabu (16/12/2020).
"Mereka sejauh ini sudah sangat sabar dengan datang mendukung PSIS sampai ke Magelang. Lalu pembangunan juga sampai saat ini dihentikan karena COVID-19. Teman-teman suporter juga mengerti," ujarnya.
Video
Berharap Keseriusan Pemprov
Di sisi lain, proses renovasi Stadion Jatidiri sendiri baru mencapai 85 persen dan belum dapat dilanjutkan karena adanya wabah COVID-19. Sesuai rencana awal, Stadion Jatidiri seharusnya bisa bisa digunakan tahun 2021.
Pihaknya mempertanyakan keseriusan Pemprov Jateng yang disebutnya harus mengikuti gebrakan DKI Jakarta, yang berniat merampungkan pembangunan Stadion Jakarta Internasional Stadium. Sementara Stadion Jatidiri yang merupakan aset Pemprov Jateng, sehingga wewenang ada di Gubernur.
"Kawan-kawan suporter sudah sabar dan menunggu. Tapi di DKI bisa bangun stadion walau di tengah pandemi COVID-19, dan kenapa bisa. Berarti intinya Jawa Tengah ora gelem (tidak mau), bukan ora iso (tidak bisa)," jelas Yoyok Sukawi.