Bola.com, Bandung - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, getol menyaksikan pertandingan sepak bola Eropa melalui layar kaca untuk mengisi waktu karena kompetisi Shopee Liga 1 2020 belum juga kembali bergulir. Ia mengaku belajar banyak dari pertandingan-pertandingan yang ditontonnya itu.
Menurutnya, kegiatan menonton liga-liga Eropa menjadi kesehariannya lantaran kompetisi baru akan digelar mulai Februari 2021. Itu juga baru sebatas wacana.
"Saat ini pasti banyak yang beralih menonton liga negara lain tentunya itu normal. Saya mengisi kegiatan dengan menonton sepak bola, seperti dini hari tadi saya menonton laga pukul 01.00 WIB dan 03.00 WIB dari televisi," jelas Robert Alberts saat dihubungi awak media Kamis (17/12/2020).
"Saya menonton salah satu laga paling top saat ini, Liverpool melawan Tottenham. Dan ketika menyaksikan laga itu, saya bisa melihat dua sudut pandang tergantung apa yang ingin diperhatikan," tambah Robert.
Dari pertandingan itu, lanjut Robert bisa melihat dari dua sudut pandang, yakni dari sisi taktikal yang dilakukan kedua tim. "Kenapa tim itu bisa menang dan apa kuncinya mereka bisa menang," ucapnya.
Robert terkadang tidak memandang sisi taktik dari kedua tim, melainkan hanya menjadikan pertandingan tersebut sebagai hiburan.
"Jadi itu yang saya lakukan, mayoritas menyaksikan Liga Inggris karena saya pikir itu liga paling atraktif yang saya lihat. Banyak tim papan bawah yang bisa mengambil poin dari tim papan atas," jelas pelatih Persib Bandung asal Belanda itu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Aktivitas Berubah
Menurut Albert, di pertandingan Liga Inggris banyak tim menang dan kalah secara mengejutkan. Dia menilai tidak ada satu tim yang mendominasi kemenangan. Walaupun ada papan atas, klub bisa kerap kehilangan poin.
"Jadi saya rasa itu menarik dan itu kenapa saya mengikutinya," cetus pelatih Persib asal Belanda ini.
Selain Liga Inggris, Robert menyebutkan Liga Champions Eropa tidak pernah terlewatkan untuk disaksikannya.
"Liga Champions Eropa tetap menjadi laga yang menghibur dan berkualitas, tentu saja itu membuat saya harus bersiap bangun pada pukul 01.00, 02.00 atau 03.00 dini hari, tapi itu tetap saya lakukan," ujarnya.
"Normalnya saya bangun pukul 05.30 di pagi hari jika ada latihan pagi. Saya meninggalkan rumah saya sekitar pukul 06.45 dan berada di GBLA sebelum pukul 08.00, baru kami memulai latihan pukul 09.00 pagi. Tapi itu sedang tidak dilakukan, jadi saya bisa tidur lebih lama di pagi hari, sarapan agak siang, lalu melakukan kegiatan seperti berlatih mandiri. Sore harinya saya bersepeda, pergi ke gym atau berjalan kaki, itu rutinitas harian saya," beber Robert.
Setelah itu, jika masih ada waktu lanjut Robert sudah pasti kembali menyaksikan laga sepak bola. "Cukup disayangkan juga karena sampai saat ini belum ada laga sepak bola di Indonesia," ucap Robert.