Pemain Shopee Liga 1 asal Jateng Ramai-ramai Tempuh Kursus Kepelatihan

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 18 Des 2020, 11:30 WIB
Kursus kepelatihan lisensi D AFC yang diselenggarakan oleh Asprov PSSI Jateng di Semarang. (Instagram Asprov PSSI Jateng)

Bola.com, Semarang - Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah menggelar kursus kepelatihan lisensi D AFC yang berlangsung di Semarang, yang juga diikuti sejumlah pemain yang berkiprah di Shopee Liga 1 2020. Kursus kepelatihan ini sudah dimulai sejak 13 Desember dan akan berakhir pada Sabtu (19/12/2020).

Menariknya, beberapa peserta datang dari pemain Jateng yang tampil di Shopee Liga 1, yaitu striker andalan PSIS Semarang, Hari Nur Yulianto; bek Bali United Haudi Abdillah, dan bek sayap Persela Lamongan, Eky Taufik. Mereka mendapat kursus yang dipandu instruktur pelatih Lukas Tumbuan dan Khusnul Yakin.

Advertisement

Sekretaris Asprov PSSI Jawa Tengah, Purwidyastanto, mengatakan kursus kepelatihan Lisensi D AFC yang masih berlangsung merupakan lisensi paling dasar untuk memulai karier sebagai pelatih.

Pihaknya mengapresiasi para pemain di level profesional asal Jateng yang memiliki hasrat untuk menjadi pelatih di masa mendatang. Kursus kepelatihan dapat menjadi bekal bagi mereka jika sudah tidak lagi aktif bermain.

Ia juga mengaku tidak menutup kemungkinan mereka nanti yang lulus bisa menangani klub di kompetisi Liga 3 putaran regional Provinsi. Untuk bisa melatih tim Liga 3 nasional wajib memiliki lisensi C.

"Ke depan kami mendorong Liga 3 tingkat provinsi minimal ditangani lisensi C. Seiring itu diharapkan kualitas tim yang bertanding dari berbagai aspek bisa terdorong," tutur Purwidyastanto, Kamis (17/12/2020).

"Kami harus memberikan apresiasi besar kepada para peserta, juga pada calon pelatih yang masih aktif bermain di Shopee Liga 1. Mereka punya hasrat yang tinggi untuk tetap memajukan sepak bola Indonesia di dunia kepelatihan" ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Kursus Wasit

Di lain tempat, PSSI Provinsi Jateng juga menggelar kursus untuk para wasit dengan lisensi C2 di Temanggung. Kemudian dilanjutkan kursus untuk lisensi C3 hingga 22 Desember.

Sama seperti kursus pelatih lisensi D, kursus lisensi wasit C3 juga merupakan tingkatan paling dasar bagi para korps berbaju hitam. Setelah memiliki sertifikat, masing-masing peserta diharapkan bisa mengembangkan pengetahuan yang telah didapatkan dalam kursus.

"Kami memang mendorong untuk terus meregenerasi pelatih maupun wasit, demi peningkatan mutu dan kualitas," tuturnya.

"Tentu ujungnya nanti adalah bisa berkiprah di kompetisi. Mereka harus terlibat di kompetisi, untuk terus mengasah kemampuannya," jelas Purwidyastanto.