Bola.com, Jakarta - Pesepak bola sering berkomentar tentang betapa sulitnya mereka menjalani setelah gantung sepatu. Mereka mungkin pensiun dengan harta berlimpah, namun begitu meninggalkan lapangan hijau kehilangan momen-momen pemicu adrenalin. Tidak mengherankan bahwa beberapa dari mereka kemudian bermain olahraga yang berbeda.
Setelah menghabiskan 15 tahun atau lebih untuk berlatih dan bermain dengan sekelompok besar rekan satu tim, dapat dimaklumi bahwa banyak pesepak bola merindukan persahabatan di ruang ganti setelah gantung sepatu.
Cara apa yang lebih baik untuk untuk mengingat momen-momen tersebut selain melakukan olahraga lain?
Berikut adalah beberapa pemain yang telah mencicipi tantangan baru di olahraga berbeda, ditambah beberapa yang melakukannya saat mereka masih aktif bermain sepak bola.
Video
Petr Cech
Cech menghentikan karir sepak bolanya di akhir musim 2018-19, dan meskipun dia kembali ke Chelsea sebagai penasihat teknis dan kinerja, dia jelas merindukan dengungan olahraga kompetitif.
Jadi dia memutuskan untuk bergabung dengan tim Liga Hoki Es Nasional Guildford Phoenix (juga sebagai penjaga gawang tentunya)
Cech bermain hoki es saat tumbuh remaja dan telah menjadi penggemar Guildford Flames sejak pertama kali tiba di Inggris pada tahun 2004 jadi, bahkan setelah dua dekade di sepak bola, kegemarannya itu tidak hilang. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi pemain berusia 37 tahun itu.
"Setelah 20 tahun bermain sepak bola profesional, ini akan menjadi pengalaman yang luar biasa bagi saya untuk memainkan permainan yang saya sukai dan mainkan sebagai seorang anak," katanya.
Paolo Maldini
Paolo Maldini adalah bek terhebat di generasinya. Ia legenda hidup AC Milan dan Timnas Italia. Pada 2017 Maldini lolos ke turnamen tenis profesional - Piala Tenis Aspria, di Milan, dengan pasangan gandanya.
Pelatihnya, Stefano Landonio menyatakan: "Dia tidak memiliki kelemahan."
Jika itu masalahnya maka mungkin Landonio harus disalahkan atas duet yang dikalahkan 6-1, 6-1 dalam 42 menit.
Gabriel Batistuta
Batistuta akan selalu dikenang sebagai salah satu pencetak gol paling mematikan di dunia sepak bola.
Meskipun mengakhiri karirnya di tengah rasa sakit kronis karena masalah cedera pada pergelangan kakinya, Batistuta nekat kembali menjalani olahraga kompetitif polo berkuda pada tahun 2009.
Setelah mencetak dua gol dalam debutnya untuk klub polo Loro Piana, pemain Argentina itu terlihat kesulitan menjalani laga-laga lanjutan.
"Ini sangat sulit, tapi saya berharap bisa sedikit meningkatkan kemampuan pada suatu waktu,” kata Batistuta kepada televisi Argentina.
"Saya agak kesal karena saya tidak bermain bagus, tapi saya akan terus mencoba."
Kurang dari setahun kemudian dia mengangkat Copa Stella Artois, yang kedengarannya seperti piala yang dimenangkan ayahmu dengan tim panahan pubnya.
Jerzy Dudek
Pemenang Liga Champions 2005 bersama Liverpool favorit semua orang. Dudek pensiun pada 2013 dan segera banting setr menjadi seorang pebalap berkompetisi dalam balapan ketahanan.
"Balap motor adalah hasrat saya sebelum sepak bola," katanya kepada LFCTV tahun lalu.
"Saya balapan go-kart tapi tentu saja itu berhenti ketika saya menjadi pesepak bola profesional. Ketika saya berhenti bermain sepak bola, saya juga kehilangan adrenalin yang biasa saya dapatkan dari bermain."
"Sekarang saya menerapkan taktik baru tentang mobil, tentang trek yang berbeda. Tentu saja ada kalanya saya bertanya pada diri sendiri mengapa saya melakukan ini. Saya punya istri dan tiga anak di rumah, kehidupan yang sangat menyenangkan, dan ketika Anda kehilangan kendali atau fokus di dalam mobil, Anda benar-benar bisa mendapat masalah besar yang tak kalah rumit dibanding sepak bola."
"Tetapi saya membutuhkan gairah dalam hidup, hal itulah yang membuat Anda terus maju. Balapan motor memberi saya banyak kegembiraan dan saya menyukainya."
Santiago Canizares
Seperti Dudek, Canizares menyelesaikan sepak bola untuk berpindah ke dunia olahraga otomotif.
Pemenang Liga Champions, yang menghabiskan sebagian besar karirnya bersama Valencia, melakukan reli mengemudi. Sejak saat itu dia rajin ikut serta dalam sejumlah kejuaraan reli Komunitas Valencia.
Joe Hart
Apa yang harus dilakukan ketika Anda diberikan cuti musim panas oleh pelatih klub sepak bola Inggris? Joe Hart punya cara unik menhabiskan waktu luang.
Sang mantan nomor satu Inggris itu turun ke lapangan kriket di Shrewsbury sementara Inggris menghadapi Swedia di perempat final Piala Dunia. Ia mencetak enam angka.
Aksi Hart, yang kini jadi penjaga gawang nomor dua Tottenham, selalu dinantikan tim kampung halamannya.
Ivan Perisic
Pada musim panas 2017, meski banyak spekulasi mengenai masa depannya di Inter Milan, Perisic tampil santai, berkompetisi dalam kompetisi bola voli pantai profesional.
"Ini selalu menjadi impian saya, saya telah bermain voli pantai sejak saya berusia 10 tahun," katanya.
"Saya sangat bersemangat tentang permainan ini dan setiap musim panas saya telah berlatih dengan teman saya,” kata Perisic setelah mewakili Kroasia di acara Porec Major.
"Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang telah memberi saya kesempatan untuk bermain dengan pemain bola voli pantai terbaik di dunia. Rasanya luar biasa, meskipun saya kalah."
Sumber: Planet Football
Baca Juga
Bukayo Saka Cedera saat Arsenal Hadapi Crystal Palace, Mikel Arteta Cemas
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Darel Valentino, Pesona The Last Boy Scout di Tengah Gemerlap Para Bintang di Malut United FC saat Bekuk PSIS di BRI Liga 1