Bola.com, Malang - Arema FC putri menggelar latihan dengan skuat lengkap di lapangan Tunjungsekar, Kota Malang, Sabtu (19/12/2020).
Dalam latihan itu, ada dua sosok yang jadi daya tarik. Kehadiran pelatih kepala tim putra, Carlos Oliveira dan kiper utama Teguh Amiruddin. Keduanya datang dan terlibat langsung dalam sesi latihan.
Carlos memberikan program latihan inti dan internal game. Sementara Teguh jadi pelatih kiper dadakan. Ini bukan kali pertama Carlos datang ke latihan Arema Putri. Beberapa waktu lalu dia mampir untuk melihat dan memberikan sedikit motivasi. Tapi kali ini, Carlos lebih banyak terlibat.
“Mungkin 10 hari lalu saya melihat tim ini. Namun hanya beberapa pemain lokal Malang yang waktu itu latihan. Bagi saya ini menyenangkan bisa datang lagi. Meskipun tim perempuan tentu berbeda. Sedikit lambat. Tapi bukan berarti mereka tidak bisa bermain,” jelas pelatih asal Brasil ini.
Carlos tidak memberikan program latihan berat seperti di tim putra. Namun, dia memberikan durasi latihan lebih panjang, yakni dua setengah jam. Beberapa kali Carlos berteriak memberi pujian ketika ada sebuah serangan yang terskema. Tapi kadang dia juga kecewa saat pemain Arema Putri melakukan kesalahan.
“Sudah lumayan bagus. Tetapi masih banyak yang harus dibenahi,” sambungnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kesempatan Lain
Arema FC Putri menggelar latihan rutin. Namun Carlos tidak setiap hari berada di sana.
“Sebentar lagi saya akan sibuk mempersiapkan tim utama. Jika ada waktu lagi mungkin saya akan datang,” jelas mantan pelatih Becamex Binh Duong, Vietnam ini.
Sedangkan Teguh, dia baru pertama kali terlibat dalam latihan Arema FC Putri. Dia membantu melatih dua kiper yang ada. Karena selama ini, tidak ada pelatih kiper tetap di tim itu.
“Saya dengar tidak ada pelatih kipernya. Kebetulan saya sedang libur dan diminta bantuan,” jelas mantan kiper Barito Putera ini.
Teguh memberikan dasar-dasar seorang kiper. Mulai tehnik menangkap hingga penempatan posisi. Namun dia sempat canggung dalam latihan tersebut. Teguh ragu-ragu saat menendang bola.
“Ini bedanya melatih perempuan. Kan tidak mungkin saya tendang sekuat tenaga,” kata kiper binaan Akademi Arema ini.
Baca Juga
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan