Bola.com, Jakarta - Tanggal 22 Desember 2019 menjadi momen yang sangat bersejarah untuk Bali United. Tepat setahun silam, klub berjulukan Serdadu Tridatu tersebut merengkuh trofi Shopee Liga 1 2019. Itu menjadi trofi kompetisi resmi pertama mereka sejak berdiri pada 2015.
Bali United memastikan diri sebagai kampiun pada pekan ke-30, saat menyisakan empat laga lagi. Itu terjadi setelah menundukkan Semen Padang pada 2 Desember 2019. Namun, perayaan juara baru bisa dilakukan 20 hari kemudian di pekan terakhir.
Sorak bersuka ria suporter membuat Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu malam (22/12/2019). Setelah selesai menjamu Madura United, seluruh pemain dan ofisial tim Bali United merayakannya di lapangan.
Suporter Bali United langsung menyalakan flare dan smoke bomb begitu wasit Dwi Purba meniup peluit panjang. Tak hanya itu, mereka juga berhasil menjebol pintu stadion sehingga bisa menembus dari luar. Suporter yang berada di tribune juga ikut turun ke lapangan.
Momen ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Bali. Sudah beberapa tim asal Pulau Dewata pernah berkompetisi di level nasional, seperti Gelora Dewata dan Perseden Denpasar. Namun, belum ada yang mempersembahkan gelar juara.
“Bali United juga begitu. Semua tahu ada beberapa tim di Pulau Bali, tapi belum ada yang dapat trofi. Sekarang Bali United yang dapat. Buat saya, semuanya sama-sama spesial,” kata Stefano Cugurra Teco, pelatih Bali United.
Perayaan gelar juara Bali United melahirkan satu momen lucu. Kiper Bali United, Wawan Hendrawan memutuskan langsung naik ke mistar gawang sambil berteriak histeris menyambut trofi juara yang akan diserahkan kepada timnya.
Kiper asli Brebes tersebut mendapat apresiasi besar dari suporter mengingat penampilannya musim ini cukup luar biasa. Serdadu Tridatu tercatat sebagai kontestan dengan kebobolan paling sedikit di Shopee Liga 1 2019, yaitu 35 gol.
Sialnya, Wawan malah kesulitan untuk turun. Suporter Bali United juga telah masuk lapangan dan mengerubunginya. Banyak dari mereka yang meminta jersey Wawan atau sekadar berswafoto. Mereka menyodorkan ponsel untuk meminta foto.
Pada momen ini, situasi masih sempat kondusif karena PT LIB memberikan trofi untuk para pemenang gelar individu, seperti pemain terbaik, pelatih terbaik, dll. Penyerahan trofi individu itu berjalan lancar.
Video
Dipermalukan Madura United
Meski berhasil menjadi juara, Bali United dipermalukan oleh Madura United dalam hari yang penting tersebut. Mereka terpaksa takluk 0-2 lewat gol striker Aleksandar Rakic dan Beto Goncalves.
Bali United yang berkali-kali mendapat peluang gagal membobol gawang Madura United yang dikawal oleh Ridho Djazulie. Meski gagal menang, Bali United tetap menahbiskan diri sebagai kampiun kasta tertinggi musim ini.
Fadil Sausu dkk. mengoleksi 64 poin dari 24 pertandingan. Jarak mereka cukup jauh dengan Persebaya di peringkat kedua dengan 54 poin.
“Meski kalah, saya tidak kecewa. Anak-anak sudah berusaha keras dan berjuang untuk menang. Kami tidak menang tapi sudah pasti juara sejak pekan ke-30,” ucap Teco
Kekalahan ini gagal melengkapi pesta juara Bali United. Sebab, suporter menginginkan mereka bisa memungkasi kompetisi dengan capaian tiga poin. Dengan begitu, mereka bisa merayakannya dengan lebih semarak.
“Gelar ini untuk suporter yang sudah mendukung kami selama ini. Hari ini sangat luar biasa mereka benar-benar ingin melihat kami mengangkat trofi. Musim ini kami juga menjadi tim yang konsisten di Liga 1,” tutur Teco.
Pelatih interim Madura United, Rasiman, meminta maaf kepada Bali United karena timnya sukses mempermalukan tim tuan rumah di hadapan pendukung sendiri. Dia sangat puas melihat keberhasilan timnya memecundangi tim tuan rumah.
“Saya minta maaf kami mengganggu pesta juara Bali United. Keberhasilan kami mengalahkan Bali United menunjukkan kualitas tim ini. Saya sangat puas anak-anak tetap berjuang keras untuk menang,” ucap Rasiman.
Madura United sebenarnya merupakan pesaing juara Bali United di kompetisi ini. Laskar Sape Kerap menarget itu sejak awal musim. Sayang, penampilan mereka tidak konsisten seperti tim asal Pulau Dewata itu.
Kemenangan ini membuat Madura United mengoleksi 53 poin dan menghuni peringkat kelima klasemen sementara. Jumlah poin itu sama dengan Bhayangkara FC dan Persipura Jayapura yang lebih unggul head-to-head.
“Meskipun peringkat kelima, kami memiliki poin yang sama dengan dua tim di atas. Kami juga hanya memiliki selisih satu poin dengan peringkat kedua (Persebaya). Pemain kami menunjukkan kelayakan berkompetisi di Liga 1,” tutur Rasiman.
Momen Epik Stefano Tecco
Stefano Cugurra Teco mengalami momen yang sangat luar biasa pada musim ini. Selain gelar juara Shopee Liga 1 2019, Teco juga mendapat prestasi individu.
Dia meraih gelar pelatih terbaik Liga 1 2019. Teco berhasil menyingkirkan dua pesaingnya, yaitu Jacksen F. Tiago (Persipura Jayapura) dan Mario Gomez (Borneo FC).
“Saya harus berterima kasih telah dipilih jadi yang terbaik di antara pelatih di Indonesia. Jadi pelatih kepala itu tidak mudah. Anda bisa lihat sendiri ada pelatih yang belum selesai menangani tim (lalu dipecat),” ungkap Teco.
“Ada klub yang berganti pelatih dua sampai tiga kali, kadang malah empat. Saya harus berterima kasih dengan ini. Semuanya bekerja keras dan tim ini memang sangat luar biasa,” imbuh pelatih berusia 46 tahun itu.
Ini merupakan gelar pelatih terbaik kedua yang didapat Teco dalam Liga 1. Musim sebelumnya, dia membawa Persija Jakarta menjadi kampiun Liga 1 2018. Teco juga keluar sebagai pelatih terbaik pada musim itu.
Teco tercatat sebagai satu-satunya pelatih di Indonesia yang pernah meraih gelar juara dua tahun beruntun dengan dua tim yang berbeda. Dia mengaku ada kemiripan antara saat menjadi juara bersama bersama Persija dan Bali United.
Sehari berselang, seluruh pemain Bali United dan ofisial tim menggelar perayaan juara di stadion yang sama, Senin (23/12/2020). Mereka mengundang penyanyi Via Vallen untuk menikmati pencapaian tersebut bersama seluruh suporter.
Baca Juga
Sembuh dari Cedera di Timnas Indonesia, Kevin Diks Main 90 Menit dan Cetak 1 Assist dalam Kemenangan FC Copenhagen di Liga Denmark
2 Pemain ke Timnas Indonesia Proyeksi Piala AFF 2024, Arema FC antara Bangga dan Kehilangan
Shin Tae-yong Hanya Pertahankan 8 Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 ke Piala AFF 2024, Sisanya U-22 dan U-20