Bola.com, Makassar - Sebagai pemain, prestasi Yusuf Ekodono terbilang lengkap. Pria asli Surabaya kelahiran 16 April 1967 ini jadi bagian Persebaya Surabaya ketika meraih trofi juara Perserikatan 1987/1988 dan Liga Indonesia 1996/1997.
Di level tim nasional, Yusuf Ekodono membawa skuad Garuda meraih medali emas cabang sepak bola di SEA Games 1991 Manila. Sukses di SEA Games 1991 jadi kebanggaan tersendiri buat Yusuf Ekodono.
Dalam channel Youtube Pinggir Lapangan, Yusuf Ekodono membagi kenangan perjuangannya bersama skuat Garuda pada ajang multi event Asia Tenggara itu.
Menurutnya sejak persiapan, mereka harus menjalani latihan fisik yang keras dari pelatih asal Uni Soviet, Anatoli Polosin. "Gaya melatih Polosin tak hanya membentuk fisik pemain tapi juga mental dan disiplin tinggi. Itu yang menjadi modal utama kami di Manila," kenang Yusuf.
Kebersamaan dan disiplin tinggi hasil tempaan Polosin membuat langkah Timnas Indonesia tak tertahan di babak penyisihan Grup B. Tiga pesaing Indonesia di grup ini, Malaysia, Vietnam dan Filipina semua dilibas. Indonesia pun melangkah ke semifinal dengan status juara grup menghadapi Singapura, runner-up grup A di Rizal Memorial Stadium, 2 Desember 1991.
Fisik dan stamina yang terjaga memang jadi modal Indonesia ditengah padatnya jadwal cabang sepak bola kala itu. Apalagi Indonesia harus bermain tiga kali dalam enam hari. Sedangkan Singapura diuntungkan karena hanya bermain dua kali di penyisihan Grup A.
Setelah bermain tanpa gol sampai babak tambahan waktu, adu penalti jadi penentu kedua tim lolos ke laga puncak. Faktor mental pun jadi kekuatan Indonesia untuk memenangkan duel ini dengan skor 4-2.
Paduan fisik, stamina dan mental ini pula kekuatan utama di balik keberhasilan Timnas Indonesia mengalahkan Thailand pada final yang digelar di Rizal Memorial Stadium, 4 Desember 1991. Sejatinya, Thailand lebih diunggulkan pada laga ini usai melibas tuan rumah Filipina dengan skor 6-2 di semifinal.
Tapi, Indonesia mampu menjawab keraguan itu dengan menampilkan permainan spartan tanpa kenal lelah dan memaksa laga harus berakhir dengan adu penalti. Indonesia akhirnya meraih emas sekaligus mengulang sukses tahun 1987 dengan mengalahkan Thailand dengan skor 4-3.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Tendangan Penalti Khas
Bagi Yusuf Ekodono, keberhasilan Timnas Indonesia mengalahkan Thailand via adu penalti jadi kebanggaan tersendiri. Apalagi, ia termasuk eksekutor yang berhasil menjalankan tugas lewat tendangan penalti khas. Di mana ia melepaskan tendangan tanpa melakukan ancang-ancang terlebih dulu.
Menariknya, Yusuf baru melakukan cara itu untuk kali pertama di laga resmi. Menurut Yusuf, saat itu tak banyak yang dipikirkannya. Ia juga yakin cara khasnya itu membuahkan hasil meski sebelumnya tak pernah dilakukannya sepanjang kariernya di laga resmi. "Saya yakin karena sudah berkali-kali melakukannya dalam latihan," tutur Yusuf.
Polosin pun sempat menegurnya dan meminta Yusuf tak melakukan cara itu saat mengeksekusi penalti. "Dalam drama adu penalti, kekuatan mental dan keyakinan jadi faktor utama. Karena saya yakin dengan cara itu berhasil maka saya bersikeras tidak mau mengubahnya," pungkas Yusuf.
Sumber: Channel Youtube Pinggir Lapangan