Bola.com, Jakarta - Eks pelatih Persija Jakarta, Sergio Farias, menolak julukan Los Galacticos untuk komposisi pemain mantan timnya pada musim 2020. Arsitek asal Brasil itu beralasan kepingan puzzle tim ibu masih belum lengkap tanpa adanya pengganti Renan Silva.
Persija Jakarta begitu agresif pada bursa transfer awal musim sebelum Shopee Liga 1 2020 dihentikan. Macan Kemayoran, julukannya, mendatangkan pemain lokal dan asing kelas satu, bahkan berlabel dunia.
Untuk pos lokal, Persija Jakarta merekrut Otavio Dutra, Alfat Faathier, Evan Dimas, dan Osvaldo Haay. Keempatnya adalah pemain berlabel Timnas Indonesia dalam dua tahun belakangan.
Di slot asing, Macan Kemayoran menggaet Marc Klok, yang belakangan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan mantan bek Juventus dan AS Roma, Marco Motta.
Dengan komposisi mewah seperti itu, Persija Jakarta belajar banyak dari pengalaman pahit pada 2019 ketika nyaris terdegradasi. Selain itu, Macan Kemayoran juga ingin mengulang kisah manis menjuarai Liga 1 2018.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Renan Silva Disebut Nyawa Permainan Persija
Usai menorehkan tintas emas pada 2018, sejumlah elemen penting dari Persija Jakarta hengkang. Macan Kemayoran ditinggalkan pelatih Stefano Cugurra Teco yang hengkang ke Bali United. Tim ibu kota juga membuat blunder dengan tidak memperpanjang kontrak Renan Silva.
Bergabung pada putaran kedua 2018, Renan Silva mencatatkan 13 penampilan untuk Persija Jakarta dan mengukir empat assists. Pada 2019, playmaker asal Brasil itu bergabung dengan Borneo FC dan dinobatkan sebagai pemain terbaik kompetisi.
Di Borneo FC, Renan Silva sukses membukukan 12 gol dan delapan assists dari 30 pertandingan.
"Tidak ada Los Galacticos! Setelah kepergian coach Teco, beberapa pemain keluar dari tim. Misalnya Renan Silva. Sebagai nyawa permainan, apakah ada penggantinya? Tidak," kata Sergio Farias kepada Bola.com.
"Sepak bola memiliki empat fase. Organisasi bertahan + transisi menyerang dan organisasi menyerang + transisi bertahan. Persija perlu berinvestasi untuk memiliki keseimbangan dalam fase-fase ini," jelasnya.
Setelah mencampakkan Renan Silva, Persija Jakarta sempat mendatangkan Bruno Matos dan Joan Tomas. Namun, keduanya gagal menyuguhkan performa yang maksimal.