Bola.com, Jakarta - Komisi X DPR RI memahami keputusan penundaan Piala Dunia U-20 yang dilakukan FIFA. Hal itu disampaikan langsung Wakil Ketua Komisi X, Hetifah Sjaifudian. Menurut Hetifah, keputusan itu memang akan berat diterima pihak-pihak yang terlibat termasuk Indonesia.
FIFA resmi menunda perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia yang sedianya dihelat pada Mei 2021 mendatang. Meski ditunda, Indonesia akan tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang mundur hingga 2023.
"Saya memahami keputusan ini adalah keputusan yang berat, namun yang terbaik bagi kita semua. Penyebaran maupun korban jiwa yang jatuh akibat COVID-19 baik di seluruh dunia maupun di Indonesia merupakan hal yang harus kita tanggapi dengan serius," kata Hetifah Sjaifudian kepada Bola.com, Sabtu (26/12/2020).
"Belum lagi, kini ada varian mutasi COVID-19 Inggris yang mulai menyebar. Karenanya, saya mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh FIFA maupun PSSI terkait pembatalan FIFA U-20 World Cup Indonesia 2021 ini. Saya rasa, prioritas kita semua saat ini sama, yaitu menahan penyebaran dan bangkit dari COVID-19," tambahnya.
Lebih lanjut, Hetifah Sjafudian mengatakan, sebelumnya, PON maupun berbagai Liga 1 dan Liga 2 sudah dibatalkan, kini Piala Dunia U-20 juga dibatalkan. Hetifah tak menyangkal, ada dampak dari keputusan yang dibuat tersebut.
"Akan tetapi, hendaknya kondisi ini dapat dipandang secara optimis. Timnas dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk berlatih lebih matang. Waktu dua tahun juga memungkinkan PSSI untuk kembali menyusun format komposisi pemain timnas. Sebagai contoh, seleksi timnas bagi pemain-pemain U-17 yang dalam dua tahun ke depan usianya memasuki persyaratan Piala Dunia U-20. Saya rasa hal ini justru membuka kesempatan untuk atlet-atlet muda bersinar," ungkapnya.
Video
Dana yang Sudah Turun Bisa Direalokasi
Terkait dana yang sudah diturunkan pemerintah yang disetujui Komisi X, Hetifah meminta dana tersebut tetap direalokasikan sesuai dengan kebutuhan untuk mempersiapkan FIFA 2023.
"Terkait dana yang sudah turun, dana tersebut dapat direalokasi sesuai dengan kebutuhan untuk mempersiapkan FIFA 2023," Hetifah Sjaifudian mengakhiri pembicaraan.