Resmi Bubarkan Tim, Madura United Fokus Pembenahan Internal

oleh Aditya Wany diperbarui 28 Des 2020, 22:35 WIB
Madura United Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta Madura United secara resmi telah membubarkan tim. Keputusan ini dilandasi ketidakjelasan nasib kelanjutan Shopee Liga 1 2020.

Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, telah mengumumkan keputusan ini lewat akun instagramnya pada Senin (28/12/2020).

Advertisement

"Pemain kita bubarkan. Kami tidak ingin larut dalam pandemi ini. Ketidakjelasan ini sulit diungkap untuk sekedar berharap," tulis pria yang akrab disapa AQ itu dalam kutipan di sebuah kiriman.

Rencana pembubaran tim ini sudah disusun sejak awal Desember lalu. Namun, ini tidak berarti Madura United gulung tikar. Mereka hanya membubarkan skuad yang telah mereka punya untuk musim 2020.

Sebelumnya, Direktur Madura United, Haruna Soemitro menyampaikan ada beberapa poin dalam pembubaran tim ini. Di antaranya adalah pembayaran gaji bulan Desember hingga memberi kesempatam pemain yang ingin bergabung klub lain.

Dalam situasi ini, Madura United ingin fokus pada evaluasi internal. Satu di antaranya adalah upaya mendapatkan kembali lisensi klub profesional AFC.

Madura United menjadi salah satu klub yang gagal mendapatkan lisensi klub profesional AFC. Hanya terdapat enam klub yang mendapatkan lisensi tersebut lewat AFC Club Licensing Cycle 2020

Enam klub tersebut adalah adalah Bali United, Persipura Jayapura, Bhayangkara FC, Borneo FC, Persib Bandung, dan Arema FC. Persija Jakarta yang mulanya tidak lolos, pada akhirnya juga mendapatkan lisensi tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Membenahi Administrasi dan Infrastruktur

Presiden Madura United, Achsanul Qosasi. (Bola.com/Aditya Wany)

Ini menjadi kali pertama Madura United tidak mengantongi lisensi tersebut selama tiga tahun terakhir. Madura United menyadari bahwa kondisi itu perlu mendapat perhatian. Pasalnya, ada sejumlah hal yang harus mendapat pembenahan.

AFC Club Licensing adalah proses standarisasi dan verifikasi kualitas manajemen klub sepakbola profesional. Ada lima kriteria penilaian yakni dari sisi olahraga, infrastruktur, personel dan administrasi, legal, dan keuangan.

"Kini saatnya klub melakukan pembenahan dengan membenahi administrasi dan infrastruktur yang menjadi syarat AFC dan FIFA," tulis AQ lagi.

"Saya minta kepada direksi dan Manager club untuk membenahi sistem administrasi internal dan melakukan konsolidasi perbaikan. Terutama sisi adminstrasi, infrastruktur dan pendukung lainnya dengan membangun, merenovasi tempat latihan Madura United Football Academy."

"Semoga bulan Februari 2021 sudah bisa digunakan untuk training ground yang baik sesuai standard AFC & FIFA. Nanti Manager-Coach RD (Rahmad Darmawan) dapat segera siapkan tim (pemain) setelah ada kejelasan dari PSSI."