Bola.com, Surabaya - Penyerang sayap Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid, telah memutuskan hengkang sejak Senin (28/12/2020). Pemain berpaspor Swedia dan Palestina itu mengikuti langkah David da Silva dan Makan Konate yang telah lebih dulu berpamitan.
Mahmoud Eid mengaku tidak bisa menunggu terlalu lama lagi dengan ketidakjelasan nasib Shopee Liga 1 2020. Sampai sekarang, PSSI dan PT LIB belum mengumumkan kepastian meski rencananya menggelar Liga 1 lagi pada Februari 2021.
Mahmoud Eid sebenarnya ingin bertahan bersama Persebaya. Dia berusaha tetap membela Bajul Ijo, meski melihat Makan Konate dan David da Silva telah berpamitan. Tapi, situasi sepak bola Indonesia membuatnya harus mengambil keputusan.
Pemain berusia 27 tahun itu memutuskan pulang ke Swedia pada November lalu karena vakumnya Liga 1 2020. Dia membuat tenggat waktu sendiri menunggu kepastian sampai 25 Desember 2020. Jika tidak kunjung ada kepastian, dia bakal mundur.
Mahmoud Eid sebenarnya merupakan pemain asing yang menjalani debut di Indonesia dengan bergabung Persebaya sejak awal musim ini. Sebelumnya, pemain berpaspor Swedia itu banyak menghabiskan kariernya di negara asalnya, Swedia.
Setidaknya terdapat enam klub Swedia yang sudah dibelanya, yakni Hammarby Talang, Vasalunds IF, Nykopings BIS, Atvidabergs FF, Kalmar FF, dan GAIS. Lalu, ada satu klub klub Norwegia yang pernah menggunakan jasanya, yaitu Mjondalen.
Saat pertama tiba pada Januari 2020, pemain kelahiran 26 Juni 1993 itu menggantungkan banyak harapan bersama Persebaya. Maklum, klub berjulukan Bajul Ijo itu sedang berambisi untuk meraih gelar juara Shopee Liga 1 2020.
Mahmoud Eid juga langsung menarik perhatian publik, terutama suporter Persebaya, dengan penampilan fisiknya. Banyak yang menilai pemain bernama lengkap Mahmoud Khair Mohammed Dahadha itu memiliki kemiripan dengan Zlatan Ibrahimovic, striker AC Milan.
Sayangnya, impian Mahmoud Eid untuk membawa Persebaya menjuarai Shopee Liga 1 2020 terpaksa kandas. Kompetisi kasta teratas ditunda sejak pertengahan Maret 2020 akibat pandemi Covid-19.
Sempat muncul rencana Liga 1 2020 dilanjutkan pada 1 Oktober 2020, namun ditunda lagi akibat tidak mengantongi izin dari Polri. Sampai sekarang, belum ada kepastian kompetisi kasta teratas itu bakal digelar kembali.
Mahmoud Eid bisa dibilang mengalami kebersamaan yang singkat dengan Persebaya. Dia tercatat baru dua bulan membela Bajul Ijo sejak bergabung. Mahmoud belum unjuk gigi lagi sejak Maret lalu karena kompetisi dihentikan.
Meski singkat, Mahmoud Eid sudah membukukan beberapa catatan, termasuk prestasi meraih gelar juara. Berikut Bola.com telah merangkum torehan yang telah dibukukan Mahmoud Eid dalam angka. Simak ulasannya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
1 - Trofi Piala Gubernur Jatim
Mahmoud Eid langsung menyumbang trofi juara hanya sekitar sebulan setelah resmi menjadi penggawa Bajul Ijo. Dia dikenalkan pada awal Januari 2020, dan kemudian meraih gelar Piala Gubernur Jatim 2020 pada pertengahan Februari.
Di ajang pramusim ini, pemain berusia 27 tahun itu tampil dalam seluruh pertandingan, alias lima laga. Dia juga menyumbang dua dari total 15 gol yang dicetak Persebaya. Satu gol di antaranya terjadi dalam partai puncak melawan Persija Jakarta pada 20 Februari 2020.
Pemain berpostur 180 cm itu juga sempat menjadi kontroversi dalam laga panas tersebut. Dia melakukan selebrasi provokasi setelah mencetak gol yang menyulut emosi pemain dan ofisial Macan Kemayoran. Persebaya berhasil memenangi pertandingan itu dengan skor 4-1.
Prestasi ini menjadi satu-satunya kenangan manis yang berhasil dicatatkan Mahmoud Eid bersama Persebaya.
2 - Penampilan Liga 1
Mahmoud Eid hanya membukukan dua penampilan saja bersama Persebaya di Shopee Liga 1 2020. Masing-masing dalam dua pekan awal saat berjumpa Persik Kediri dan Persipura Jayapura. Dia hanya menyumbang satu gol dari dua laga itu.
Saat melawan Persik, 29 Februari 2020, Mahmoud gagal menyumbang gol. Duel laga pembuka Shopee Liga 1 2020 ini berakhir 1-1. Gol Macan Putih dicetak oleh Gaspar Vega lewat titik putih, sedangkan Persebaya sempat membalasnya melalui Hansamu Yama.
Mahmoud lantas berkontribusi dengan satu gol saat timnya menjamu Persipura Jayapura pada 13 Maret 2020. Sayang, golnya itu tidak dapat menghindarkan Persebaya dari kekalahan. Mereka dipermalukan Mutiara Hitam dengan skor 3-4.
Di pekan ketiga, dia berpotensi kembali berjumpa Persija Jakarta di pekan ketiga pada 7 Maret 2020. Laga ini diprediksi melahirkan tekanan buatnya karena berlangsung di kandang Macan Kemayoran.
Namun, duel ini ditunda karena melonjaknya angka kasus Covid-19 di Jakarta saat itu. Setelah itu, PSSI dan PT LIB secara resmi menghentikan sementara karena pandemi. Sampai sekarang, kompetisi tidak kunjung dilanjutkan.
9 - Nomor Punggung di Persebaya
Banyak pilihan nomor punggung yang bisa digunakan oleh Mahmoud Eid saat awal tiba di Persebaya. Sebagai penyerang sayap, nomor punggung 7 dan 11 biasanya identik dengan posisinya. Namun, nomor itu sudah diisi.
Nomor 11 menjadi milik penyerang sayap muda Mochammad Supriadi, sedangkan nomor 7 dihuni oleh striker David da Silva. Kebetulan, nomor punggung 9 sedang lowong karena David tidak memilih nomor yang identik sebagai striker itu.
Mahmoud lantas mengenakannya dan menjadi duet apik di barisan lini depan bersama David. Dia juga bisa dipasang sebagai striker dalam situasi darurat saat Persebaya ingin memasang skema false nine.
18 - Penampilan di Timnas Palestina
Meski lahir dan besar di Swedia, Mahmoud memutuskan membela Timnas Palestina mengikuti tanah kelahiran orang tuanya. Total, dia telah membukukan 18 penampilan dan menyumbang satu gol untuk timnas asal Asia Barat itu.
Satu gol itu lahir saat Timnas Palestina melakoni laga persahabatan kontra Vietnam pada 9 November 2014. Duel ini berakhir dengan skor 3-1 untuk Palestina di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam.
Dia sempat masuk skuad di Piala Asia 2015 yang digelar di Australia. Sayang, Palestina tidak bisa berbuat banyak dengan hanya menjadi juru kunci Grup D. Mereka menelan tiga kekalahan melawan Jepang, Irak, dan Yordania.
Selama membela Persebaya, Mahmoud tidak berkesempatan untuk membela Timnas Palestina lagi. Kebetulan, pandemi Covid-19 merebak di seluruh dunia dan banyak laga internasional terpaksa ditunda.
Baca Juga