Bola.com, Jakarta - Aksi Yudi Guntara bersama Persib Bandung pada era 1990-an tak hanya di kompetisi lokal. Ia pun menjadi bagian dari Tim Maung Bandung pada laga internasional seperti Piala Champions Asia dan uji coba dengan klub luar negeri.
Pada 1987, Yudi bersama Persib unjuk kemampuan di hadapan bobotoh saat menjamu PSV Eindhoven, klub elite Belanda yang diperkuat Ruud Gullit. Selepas menghadapi PSV, Yudi kembali memperkuat Persib menghadapi Hallelujah (Korea Selatan) dan Juventus (Brasil).
"Dalam laga menghadapi Juventus, saya sempat mencetak satu gol. Tapi, saya akhirnya tak jadi memperkuat Persib di kompetisi Perserikatan. Saya hijrah ke Persija karena mendapat beasiswa dari STIE Perbanas. Sementara beasiswa yang saya ajukan ke Persib tidak ada jawaban," kenang Yudi Guntara dalam kanal YouTube Boboboh TV.
Yudi akhirnya kembali memperkuat Persib setelah menyelesaikan pendidikannya di Perbanas. Ia menjadi bagian penting Persib saat meraih trofi juara Perserikatan musim 1993/1994.
Di mana pada laga final di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Yudi mencetak satu dari dua gol Persib untuk membungkam PSM Makassar. "Gol itu sangat berkesan buat saya karena tercipta lewat tendangan jarak jauh," ungkap Yudi.
Sebagai penghargaan atas keberhasilan itu, Persib ditunjuk oleh PSSI menghadapi AC Milan (Italia) pada laga uji coba di Stadion Gelora Bung Karno. Persib memang kalah delapan gol tanpa balas pada pertandingan itu.
Tapi, bagi Yudi Guntara, momen itu jadi spesial karena selepas laga, pelatih AC Milan, Fabio Capello memuji penampilannya. Pada sesi wawancara, Fabio menyebut pemain bernomor punggung 5 (Yudi) sebagai sosok yang menonjol di Persib.
Yudi dinilai layak bermain di Serie A Italia. "Bangga juga mendapat pujian dari pelatih kelas dunia seperti Fabio Capello," kenang Yudi Guntara.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mengidolakan Maradona
Layaknya seorang pemain, Yudi juga memiliki sosok idola di lapangan hijau. Adalah nama mendiang Diego Armando Maradona, legenda sepak bola dunia yang menjadi sosok inspirasi Yudi.
Kebetulan posisi mereka sama yakni gelandang serang yang produktif mencetak gol. Sebenarnya, kalangan bobotoh lebih menyamakan Yudi dengan aksi Roberto Baggio, legenda Timnas Italia.
"Tapi, saya lebih mengidolakan Maradona. Pada setiap laga, ia selalu jadi pilar utama dalam tim yang dibelanya," terang Yudi Guntara.
Yudi berusaha menunjukkan hal yang sama seperti idolanya itu ketika tampil bersama Persib. Selain melepaskan umpan jitu buat striker, ia juga jadi pujaan Bobotoh karena produktif dalam mencetak gol.
Paceklik Gol
Pada satu momen, Yudi sempat mengalami paceklik gol ketika membela Persib pada Liga Indonesia 1994/1995. Sampai babak delapan besar, Yudi malah kalah produktif dari Robby Darwis, bek senior Persib yang sudah mencetak empat gol.
Itulah mengapa pelatih Persib saat itu, Indra Thohir sempat meledeknya dan menyarankannya untuk mandi kembang sebelum menghadapi Medan Jaya di Stadion Gelora Bung Karno.. "Ledekan Pak Indra melecut motivasi saya," kenang Yudi.
Yudi membuktikan kapasitasnya dengan tampil memukau untuk membawa Persib menekuk Medan Jaya dengan skor 2-1. Yudi masing-masing mencetak satu gol dan satu assist.
Seperti diketahui, Persib Bandung akhirnya meraih trofi juara Liga Indonesia edisi perdana setelah mengalahkan Petrokimia Putera pada partai puncak.
Sumber: YouTube Bobotoh TV(