Piala Dunia U-20 2021 Batal, Arema FC Menilai Hal Itu Dampak Shopee Liga 1 Tidak Bergulir

oleh Iwan Setiawan diperbarui 30 Des 2020, 16:00 WIB
Logo Piala Dunia U-20 2021. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Malang - Piala Dunia U-20 2021 yang rencananya digelar di Indonesia telah resmi dibatalkan oleh FIFA. Sebagai pengganti, Indonesia tetap akan menjadi tuan rumah ketika Piala Dunia U-20 digelar kembali pada 2023.

Efek penundaan Piala Dunia U-20 di Indonesia dari 2021 menjadi 2023 membuat banyak pihak jadi kurang bersemangat melanjutkan kompetisi sepak bola Indonesia yang rencananya digelar pada Februari 2021. Namun, hal itu tidak berlaku bagi manajemen Arema FC.

Advertisement

"Kalau cara pandang kami berbeda. Ini bukan untuk menanggapi pernyataan seseorang. Tapi bisa jadi, Piala Dunia U-20 ditunda karena Indonesia tidak bisa menyelenggarakan kompetisi. Sederhananya, menyelenggarakan kompetisi saja belum bisa, apalagi event Piala Dunia," ujar GM Arema FC, Ruddy Widodo.

Ruddy Widodo berharap ini jadi pelecut bagi semua pemangku kebijakan di Indonesia. Sekarang menjadi momen untuk menghidupkan lagi kompetisi. PSSI, PT Liga Indonesia Baru, dan klub sudah harus siap menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 ini.

"Perlu diketahui, untuk membentuk Timnas Indonesia yang bagus kompetisinya juga bagus. Bisa ditanyakan kepada semua pelatih tentang hal itu," ujar GM Arema FC itu.

Video

2 dari 2 halaman

Timnas Indonesia Tidak Optimal

Timnas Indonesia U-19 sedang menggelar pemusatan latihan. (PSSI).

Momentum ini sekaligus menjadi sindiran untuk kondisi saat ini, di mana aktivitas sepak bola yang berjalan hanya Timnas Indonesia. Timnas U-19 tengah menjalani pemusatan latihan di Spanyol, sementara Timnas U-22 proyeksi SEA Games 2021 berlatih di Jakarta.

Kondisi ini membuat manajemen Arema FC melihat Timnas Indonesia pun tidak akan bisa maksimal jika tanpa kompetisi sepak bola yang bergulir dengan reguler.

Kondisi pemain yang bergabung dalam pemusatan latihan tidak maksimal. Selain itu, pelatih Timnas Indonesia juga tidak bisa melihat potensi pemain lain yang ada di Indonesia.

Jadi, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong hanya menerima rekomendasi pemain dari staf kepelatihannya yang mengenal lebih baik sang pemain.

Berita Terkait