Bola.com, Malang - Jika melihat kebiasaan lama, libur panjang yang dijalani seorang pesepak bola profesional di Inodnesia membuat kondisi fisiknya tidak terkontrol. Mulai dari performa fisik yang menurun, hingga bobot badan yang naik. Namun, hal tersebut menjadi pengecualian bagi mantan bek kiri Arema FC, Junda Irawan.
Pemain yang pada musim lalu membela Mitra Kukar itu justru kini memiliki berat badan ideal dan fisik yang terjaga selama masa pandemi COVID-19.
"Sejak awal pandemi COVID-19, justru saya menjaga pola makan karena berat badan sudah sampai 89 kg waktu itu. Sekarang sudah turun sekitar 14 kg," ungkap Junda Irawan.
"Selain pola makan, beberapa bulan terakhir ini saya mengikuti latihan fitnes. Efeknya sudah saya rasakan sekarang. Ketika bermain sepak bola santai di lapangan dekat rumah, rasanya enak sekali, tidak berat seperti dulu," lanjut jebolan SAD Uruguay itu.
Junda justru menyesal mengapa baru sekarang ini ia bisa mendapatkan berat badan yang ideal. Padahal dulu ia memiliki kesempatan yang bagus ketika direkrut oleh Arema FC pada musim 2015 dan bermain hingga 2018.
"Ketika itu mungkin karena terlalu nyaman di Arema. Jadi tidak terlalu menjaga makanan. Apa saja dimakan, agak menyesal juga karena konsumsi yang bagus itu memberikan pengaruh yang besar di lapangan," ujar pemain yang pernah bermain di klub Australia, Brisbane Roar, itu.
Sayangnya, saat ini justru Junda belum mendapatkan klub. Setelah meninggalkan Mitra Kukar, sebenarnya ada beberapa tawaran dari klub Liga 2 yang menjadi pertimbangannya. Sayangnya, kompetisi justru mandek.
"Sekarang masih menunggu seperti apa lanjutan kompetisi. Saya berharap segera berjalan lagi karena penghasilan utama saya dari sepak bola," tegas mantan bek Arema FC itu.
Video
Membantu Istri Menjual Produk Perawatan Kulit
Junda Irawan mengaku kondisi pandemi COVID-19 yang mematikan kompetisi sepak bola di Inodnesia cukup memberikan dampak terhadap penghasilannya. Apalagi ia belum memiliki klub lagi.
Namun, pada masa tunggu kompetisi saat ini, mantan pemain Arema FC itu mencoba eksis bersama istrinya dengan menjual produk perawatan kulit.
"Sejak lama sebenarnya istri sudah mendapatkan tawaran sebagai reseller. Tapi, baru saat ini bisa dilakukan ketika pandemi. Saya hanya membantu mempromosikannya. Alhamdulillah lumayan ada pemasukan, yang penting halal," ujarnya.