Eks Pelatih Arema FC Menilai Pandemi COVID-19 Melahirkan Banyak Pelatih Muda

oleh Iwan Setiawan diperbarui 02 Jan 2021, 05:30 WIB
Mantan pelatih Arema, Joko Susilo akan ke Madrid untuk melanjutkan rangkaian kursus kepelatihan AFC Pro. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Sejumlah pesepak bola ternama di Jawa Timur bakal menjalani kursus lisensi kepelatihan C AFC di Kota Malang pada 18 hingga 31 Januari 2021. Keberadaan para pemain yang memutuskan mengambil lisensi pelatih tak lepas dari situasi pandemi COVID-19 yang membuat mereka tidak bisa berkompetisi lantaran Shopee Liga 1 dihentikan dan belum kunjung dilanjutkan.

Sejumlah pemain sepak bola Indonesia, seperti Hansamu Yama, Oktafianus Fernando, M. Syaifuddin, Dendi Santoso, Ahmad Alfarizi, Hendro Siswanto, dan beberapa nama lain terdaftar dalam kursus kepelatihan tersebut.

Advertisement

Para pemain tersebut memanfaatkan belum jelasnya lanjutan Shopee Liga 1 dengan mengikuti kursus kepelatihan.

Begitu banyak pemain yang masih aktif berarier dan kemudian mengambil lisensi kepelatihan mendapatkan dukungan dari mantan pelatih Arema FC dan Persik Kediri, Joko Susilo. Menurutnya, ini waktu yang tepat untuk mengorbitkan para pelatih muda.

"Era saya dulu, mau ambil kursus kepelatihan sulit, karena jadwalnya bersamaan dengan jalannya kompetisi. Waktunya baru ada setelah pensiun sebagai pemain, sehingga usia sudah berada di atas 30 tahun baru memulai kursus," ujar Joko Susilo.

"Jarang ada pelatih muda. Sekarang, ada momen untuk melahirkan banyak pelatih muda yang bagus," ujar pelatih yang karib disapa Getuk itu.

Video

2 dari 2 halaman

Jalan Masih Panjang

Joko Susilo, pelatih Persik. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Jalan para pemain yang masih aktif itu untuk menjadi pelatih muda memang masih butuh proses. Jika lulus dari kursus kepelatihan lisensi C, mereka butuh waktu dua tahun dan menerapkan program kepelatihan di tim akademi atau kelompok usia.

"Kalau ingin naik ambil lisensi B, harus aplikasi di lapangan dengan melatih. Sudah ada syaratnya, harus sudah menerapkan program latihan apa saja. Dalam prosesnya, kembali ke pemain, bisa melakukannya atau tidak," ujar Joko Susilo.

Selain melahirkan banyak pelatih muda, kursus kepelatihan ini diyakini Getuk berdampak positif bagi pemain yang belum pensiun.

"Mereka akan lebih mudah mengerti arahan pelatih. Mereka sudah merasakan sendiri bagaimana mengikuti kursus untuk menjadi pelatih," lanjutnya.