Bola.com, Sleman - PSS Sleman menjadi satu di antara poros sepak bola Indonesia sejak memasuki era milenium. Tim asal Kabupaten Sleman ini sebelumnya tidak masuk dalam perhitungan di kancah sepak bola nasional.
Meski mengalami naik turun prestasi dan lama berkutat di kasta kedua, tak butuh waktu lama bagi tim berjulukan Elang Jawa ini kembali terbang tinggi. Kini, PSS berhasil mewujudkan impian berkompetisi di Liga 1 sejak 2019.
Deretan pemain dengan nama besar pernah singgah di PSS. Ada satu nama yang bakal sulit dilupakan sebagai putra daerah DIY yang disebut-sebut sebagai legenda hidup, yakni Muhammad Eksan atau sering disapa M. Eksan.
Putra Kabupaten Kulon Progo ini lama berseragam PSS dan meraih sejumlah pencapaian. Ia bermain untuk PSS pada musim 1997 hingga 2005. Sempat berganti klub, namun ia kembali ke PSS di musim 2009 sampai 2011.
Prestasi terbaiknya adalah mengantarkan PSS promosi ke Divisi Utama 2000 dan berpredikat sebagai pencetak gol terbanyak di Divisi I.
Baru-baru ini dirinya bercerita tentang kiprahnya bersama PSS, hingga membawanya menjadi asisten manajer saat ini.
"Saya memang asli Kulon Progo dan berasal dari keluarga sepakbola, seperti kakak-kakak saya. Awalnya saya ikut tim Persikup Kulonprogo di tim Soeratin, PON DIY, hingga berhasil masuk di PSS," terang Eksan dalam YouTube PSS.
"Semua melalui proses yang panjang dan tidak mudah. Termasuk datang ikut seleksi atau latihan harus naik bus dulu dari rumah di Kulon Progo ke Sleman. Kemudian pernah digaji 125 ribu rupiah per bulan. Tapi Alhamdulillah bisa membawa PSS ke kasta tertinggi dan jadi topscorer," kenangnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Demi Loyalitas
Eksan dalam kariernya di PSS identik dengan kolaborasi bersama Seto Nurdiyantoro. Potensi dan kemampuan Eksan sempat membuat beberapa klub besar pernah kepincut untuk ingin merekrutnya.
Namun, banyak faktor yang membuatnya sulit meninggalkan PSS. Ia mengaku kesulitan berpaling ke klub lain, karena merasa telah banyak dibantu dan dibesarkan oleh klub berlambang Candi tersebut.
Dari yang awalnya merantau dari Kabupaten tetangga, ia bisa mewujudkan banyak cita-cita. Pekerjaan dan tempat tinggal di Kabupaten Sleman, dirasakannya sudah cukup membuat Eksan untuk tetap setia di PSS.
"Pernah ada tawaran dari Persib Bandung dan Persebaya Surabaya. Tapi kondisinya saya sudah bekerja di Sleman, dan Pak Bupati meminta saya tetap di Sleman, barangkali rejeki saya memang di Sleman dan saya syukuri," bebernya.
"Saya merasa nyaman, dari sepak bola saya merasa mendapatkan impian saya, seperti istri, pekerjaan, hingga rumah. Semua hasil dari sepak bola dan kerja keras saya di Sleman. Apa saja disyukuri, pasti rasanya nikmat," jelas pria yang juga bekerja di PDAM Kabupaten Sleman.