Bola.com, Malang - Kiper muda Arema FC, Kurniawan Kartika Ajie, sudah enam bulan menepi dari sepak bola. Ia masih dalam pemulihan setelah menjalani operasi lutut dan baru berlatih di tempat fitness.
Masih butuh beberapa bulan lagi bagi Kartika Ajie untuk bisa beraksi di lapangan hijau bersama Arema FC. Dalam masa pemulihan ini, Kartika Ajie merasa beruntung karena mendapatkan dukungan dari para pemain senior yang ada di Malang.
Beberapa kali dia diajak berkumpul oleh Ahmad Bustomi, Arif Suyono, Beny Wahyudi, Hendro Siswanto, dan pemain-pemain lainnya. Banyak cerita mengenai recovery yang didapatkannya dari para senior itu, termasuk Bustomi yang juga pernah menjalani operasi lutut.
Pada akhir pekan lalu, tepatnya pada Minggu (3/1/2021), Ajie hadir di Stadion Brantas, Kota Batu, menyaksikan pertandingan yang diikuti oleh para pemain yang sebenarnya tampil di klub Liga 1 dan Liga 2.
Ia diajak oleh para pemain senior di Malang agar bisa mendapatkan hiburan, mengingat kompetisi masih terhenti karena pandemi COVID-19. Kondisi ini membuat sulitnya hiburan didapatkan oleh para pemain yang juga tak bisa tampil di sebuah pertandingan resmi.
"Alhamdulillah masihi banyak yang mau memperhatikan saya. Para pemain senior mengajak saya ke lapangan, luar biasa mereka semua," ujar kiper Arema FC kelahiran Balikpapan itu.
Video
Belum Bisa Beraksi di Bawah Mistar Gawang
Dari hati yang paling dalam, Kartika Ajie sebenarnya ingin ikut bermain di lapangan. Namun, setelah berkomunikasi dengan fisioterapis Arema FC, ia tidak mendapatkan izin untuk melakukannya.
Mantan kiper Persiba Balikpapan itu pun hanya menjadi penonton di tribune stadion. Namun, pada tengah pertandingan, ia sempat turun ke pinggir lapangan sambil menggendong anaknya yang masih berusia balita.
"Sebenarnya ingin bermain juga, rasanya kangen, tapi saya nikmati saja. Sampai saat ini saya belum bisa memastikan kapan bisa bermain lagi. Semua tergantung fisioterapis," ujar Kartika Ajie.
Jika melihat caranya beraktivitas, kondisi Ajie sudah terlihat normal. Ia bisa berjalan seperti biasa tanpa menggunakan alat bantu. Namun, hal itu belum cukup jika digunakan berjibaku di bawah mistar gawang.
Lututnya masih harus dikuatkan. Apalagi sebagai kiper dia lebih banyak melompat dan melakukan tendangan keras dari area kotak penalti.