Bola.com, Jakarta - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mendesak PSSI segera menentukan nasib Shopee Liga 1 dan Liga 2. Langkah itu dilakukan agar pemain bisa mendapatkan kepastian terkait kontrak dan masa depan.
Mayoritas kontrak pemain di klub Indonesia berakhir pada pengujung Desember 2020. Klub-klub enggan memberikan kontrak baru sampai adanya kepastian terkait nasib Shopee Liga 1 dan Liga 2.
Hal itu dilakukan karena klub berharap kejelasan kompetisi berlanjut atau dihentikan. Wajar bila sampai saat ini banyak pemain yang nasibnya belum diketahui karena kontraknya sudah berakhir.
Situasi ini tentu saja melanggar aturan dalam Regulasi FIFA (Bosman Rulling) tentang asas kebebasan berkontrak untuk melakukan perpindahan atau transfer. Presiden APPI, Firman Utina, mendesak PSSI untuk segera mengambil keputusan terkait kompetisi.
"Kami telah mengirimkan surat kepada PSSI agar mereka segera memutuskan status keberlanjutan kompetisi. Apakah tetap lanjut untuk musim 2020 atau dihentikan dan dimulai musim kompetisi yang baru," kata Firman Utina.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) memang sudah mengonfirmasi akan melanjutkan Shopee Liga 1 dan Liga 2 pada awal Februari 2021. Namun, hal itu bakal dipastikan dalam rapat dengan Anggota Komite Eksekutif (EXCO) yang rencananya digelar pada pertengahan Januari 2021.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Membebani Pemain
Sementara itu, General Manajer APPI, Ponaryo Astaman, mengaku pihaknya juga menyoroti situasi pemain yang timnya dibubarkan karena ketidakpastian nasib Shopee Liga 1. Ponaryo Astaman menerima laporan adanya isu pemain tidak boleh pindah ke klub yang berada dalam satu divisi.
Hal ini tentu saja bertentangan dengan Peraturan tentang Status dan Transfer Pemain (RTSP) FIFA. Ponaryo berharap PSSI bisa membantu mencarikan jalan keluar untuk masalah tersebut.
"Beberapa poin yang kami sampaikan ialah mengenai laporan beberapa pemain yang kontraknya diputus dan timnya dibubarkan. Kemudian juga konfirmasi tentang isu regulasi yang mengatakan pemain tidak dapat pindah ke klub lain pada lanjutan liga nanti. Jelas hal ini melanggar aturan dalam RTSP FIFA," tegas Ponaryo.