Bola.com, Liverpool - Georginio Wijnaldum dikabarkan menolak tawaran perpanjangan kontrak dari Liverpool. Dia disebut-sebut emoh memperpanjang kontrak karena bersiap-siap hijrah ke Barcelona.
Musim lalu, Georginio Wijnaldum memperoleh menit bermain terbanyak di Liga Inggris dibanding gelandang Liverpool lainnya. Adapun pada musim ini ia sudah membukukan 24 penampilan.
Namun, masa depannya di Anfield mulai tidak pasti setelah memasuki tahun terakhir kontraknya bersama The Reds. Barcelona santer dikabarkan ingin memboyong Wijnaldum ke Camp Nou. Faktor utama ketertarikan Barca adalah hubungan apik antara pelatih Ronald Koeman dan Wijnaldum.
Keduanya pernah bekerja sama saat di Timnas Belanda. Koeman tahu betul kualitas gelandang Liverpool tersebut.
Sang pemain sejauh ini telah melakukan berbagai cara terbaik untuk menepis pembicaraan bahwa kepindahannya ke Nou Camp sedang berlangsung.
Namun, Todofijaches melalui Daily Mirror, Rabu (6/1/2021), mengklaim Wijnaldum telat menolak proposal kontrak baru yang disodorkan Liverpool. Selanjutnya - dan mungkin yang paling memberatkan - mereka mengklaim Wijnaldum tidak ingin lebih lama bertahan di Liverpool dan telah memutuskan akan pergi dari Anfield.
Daily Mirror mengklaim hati Georginio Wijnaldum sudah berpindah ke Barcelona. Saat ini, sesuai aturan sang pemain juga sudah diperbolehkan bernegosiasi kesepakatan prakontrak dengan klub lain.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Sikap Liverpool
Di sisi lain, Liverpool dikabarkan masih ngotot tak ingin melepaskan Wijnaldum. Ia masih menjadi bagian penting dari skuad Jurgen Klopp.
Mantan pemain Liverpool Ryan Babel, mulai ikut bicara tentang simpang siur masa depan Wijnaldum itu. Babel mengatakan Wijnaldum akan menyesal jika meninggalkan Anfield.
Babel mengatakan meninggalkan Liverpool adalah kesalahan besar baginya. Dia merasa Wijnaldum, yang sama-sama berasal dari Belanda, akan mengalami hal yang sama.
"Saya menghabiskan hampir empat tahun di Liverpool di bawah Rafa Benitez dan Kenny Dalglish. Ketika saya pindah bermain ke Jerman, saat itu TSG Hoffenheim menjadi kekuatan besar, itu menjadi penyesalan terbesar dalam karier saya," tutur Babel.
"Satu-satunya alasan saya pergi karena ingin mendapat menit bermain lebih banyak dan mengamankan posisi di Timnas Belanda. Tapi Anda tidak menyadari betapa dominannya gaya permainan di Liverpool sampai Anda bermain di tim dan liga berbeda," imbuh dia.
Sumber: Mirror