Nostalgia Momen Tak Terlupakan Hariono di Persib: Perpisahan yang Berlinang Air Mata

oleh Abdi Satria diperbarui 07 Jan 2021, 18:15 WIB
Gelandang Persib Bandung, Hariono, berebut bola dengan gelandang TIRA Persikabo, Guntur Triaji, pada laga Piala Presiden 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (2/3). Persib kalah 1-2 dari TIRA. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - 11 tahun bersama Persib Bandung dengan raihan trofi juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015 membuat Hariono menjadi sosok yang dicintai dan medapat respek yang besar dari Bobotoh Maung Bandung.

Sejatinya, Hariono ingin mengakhiri kariernya bersama klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat itu. Tapi, keputusan Robert Alberts, pelatih Persib yang mempersilakannya untuk mundur membuatnya tak punya pilihan lain selain pergi.

Advertisement

Hariono terakhir memperkuat Persib saat menjamu PSM Makassar di Stadion Jalak Harupat, Minggu (22/12/2019). Setelah laga yang dimenangkan Persib dengan skor 5-2 ini, Hariono emosional mengucapkan kalimat perpisahan di hadapan puluhan ribu bobotoh, jajaran pelatih, pemain dan ofisial Persib.

Selepas dari Persib, Hariono kemudian berlabuh di Bali United. Dalam channel youtube Omahbalan, Hariono tanpa sungkan mengaku menjadikan perpisahannya dengan Persib sebagai momen yang paling berkesan dalam karier sepak bolanya.

"Dari perpisahan itu, saya mendapat pelajaran besar. Terutama arti sepak bola dari sisi kehidupan yang lain," kenang Hariono.

Hariono 11 tahun berkostum Persib dengan tampil sebanyak 239 di laga kompetisi. Pada periode itu, Hariono yang berposisi sebagai gelandang bertahan ini hanya mencetak dua gol yang semuanya tercipta lewat tendangan penalti.

Video

2 dari 3 halaman

Gol Penalti

Perpisahan Hariono dengan Persib di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (22/12/2019). (Bola.com/Abdi Satria).

Gol penalti pertama Hariono terjadi ketika Persib menjamu Perseru Serui pada laga pekan ke-31 Torabika Soccer Champioship 2016. Pada laga yang dimenangkan Persib dengan skor 6-2, eksekusi penalti Hariono menjadi gol penutup. Ada cerita menarik dibalik eksekusi penalti ini.

Pelatih Persib saat itu, Djajang Nurjaman ingin Hariono mencetak gol buat Maung Bandung yang sudah dibelanya selama delapan musim. Alhasil, tendangan penalti yang biasanya jadi milik Tony Sucipto diberikan ke Hariono.

"Saya sebenarnya sudah menolak tugas itu. Tapi, bobotoh terus meneriakkan nama saya. Atep (kapten Persib) juga mengejar dan memaksa saya jadi eksekutor penalti," ungkap Hariono.

Hariono akhirnya berhasil menjalankan tugasnya. Namun tak ada selebrasi yang ditunjukkan Hariono layaknya seorang pemain yang berhasil mencetak gol.

"Saya juga bingung mau melakukan selebrasi apa saat itu," terang Hariono yang dikenal sebagai sosok pendiam tapi pekerja keras di lapangan hijau itu.

Gol penalti kedua Hariono pada laga terakhirnya bersama Persib menghadapi PSM Makassar di Liga 1 2019. Seperti penalti pertama, Hariono juga tak melakukan selebrasi untuk merayakan golnya itu.

3 dari 3 halaman

Jersey Nomor 24

Gelandang Persib, Hariono, saat laga Torabika Soccer Championship 2016 melawan Sriwijaya FC di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (30/4/2016). (Dok Bola.com)

Ketika berkostum Persib selama 11 tahun, Hariono identik dengan jersey bernomor punggung 24. Terkait nomor ini, Hariono mengaku tak memiliki permintaan khusus. Kebetulan hanya nomor itu yang belum dipilih pemain lain.

Edi Kurnia, kiper Persib yang memakai nomor ini pada musim sebelumnya sudah memilih nomor lain.

"Sebenarnya, saya ingin memakai nomor 14 seperti ketika memperkuat Deltras. Justru nomor 24 ini kemudian identik dengan saya," tutur Hariono.

Selepas dari Persib, Hariono menerima tawaran kontrak semusim bersama Bali United jelang Liga 1 2020. Kini, kontraknya berakhir dan belum ada pembicaraan ulang dengan manajemen Bali United.

"Saat itu saya dalam posisi menunggu dan fokus mengurus keluarga," pungkas Hariono.

 

Berita Terkait