Peserta Thailand Terbuka Dan BWF World Tour Finals Bakal Jalani 8 Kali Tes Swab PCR, Momen Menakutkan dan Menegangkan

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 08 Jan 2021, 20:15 WIB
Pebulutangkis Indonesia menjalani tes swab PCR kedua di Bangkok menjelang perhelatan Thailand Terbuka 2021. (PBSI)

Bola.com, Bangkok - Para peserta Thailand Terbuka dan BWF World Tour Finals diagendakan menjalani delapan kali tes swab PCR selama di Bangkok. Para pebulutangkis Indonesia sudah menjalani dua tes di antaranya.  

Untuk kedua kali, pebulutangkis Indonesia yang mengikuti tiga turnamen Leg Asia di Bangkok, Thailand, kembali melakukan swab test PCR. Tes terakhir dijalani pada Kamis (7/1/2021), setelah mereka berlatih pada sesi pagi.

Advertisement

Hanya, menurut para pemain, tes kedua ini terasa lebih menakutkan dan menegangkan. Saat melakukan proses tes, tenaga kesehatan setempat dinilai "kurang berperasaan" terhadap pemain.

Tes sebelumnya dilakukan saat para pemain dan tim pendukung ketika masuk Hotel Novotel Bangkok Impact, Senin, 4 Januari. Seperti pada tes pertama, hasilnya negatif.

"Menyangkut hal tes, kalau tidak ada keterangan dari panitia, itu berarti hasilnya negatif dan tidak perlu dikhawatirkan," tutur Bambang Roedyanto, Kabid Luar Negeri PP PBSI, saat dikonfirmasi Tim Humas PP PBSI, melalui rilis yang diterima Bola.com, Jumat (8/1/2021). 

Berdasarkan rilis panitia, paling tidak selama tinggal di "gelembung" di Bangkok, pemain, pelatih, dan tim pendukung akan menjalani delapan kali tes. Tes selanjutnya bakal dijalani pada tanggal 11 Januari. Lalu, menyusul tanggal 15, 18, 22, 26, dan 30 Januari.

"Proses tes swab kali ini, nyoloknya seperti tidak memakai perasaan," lapor Mohammad Ahsan dari Bangkok yang akan tampil di Thailand Terbuka dan BWF World Tour Finals 2020 itu.

"Hidung saya sudah ngilu-ngilu rasanya," tambah pemain ganda ini yang dihitung sudah 10 kali melakukan tes usap, termasuk tes usap mandiri yang dilakukannya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Kurang Nyaman tapi Harus Dijalani

Para pebulutangkis Indonesia yang menjalani tes swab PCR kedua di Bangkok menjelang perhelatan Thailand Terbuka 2021. (PBSI)

Pengalaman "tersiksa" juga dialami Fajar Alfian. Menurutnya, tes usap terakhir tersebut terasa berbeda dan menakutkan.

"Memang rasanya sama saja karena sudah terbiasa swab. Tetapi swab yang kedua di sini dalem banget. Saya sampai pusing kepala. Beda dengan swab di Indonesia," papar Fajar.

Sementara Hendra Setiawan menyebut meski makin terbiasa mengikuti tes usap, dirinya tetap mengaku tegang, terutama menunggu hasilnya. Hanya, karena hal tersebut sudah merupakan regulasi yang harus dijalani, dirinya tidak mempersoalkan berbagai tes usap yang ada.

"Ya sekarang, harus dibawa enjoy saja. Itu memang sudah konsekuensi saya ikut ke sini. Jadi sudah harus siap. Dicolok hidung itu, rasanya enak, kok. Hahaha," canda Hendra yang sudah enam kali mengikuti tes usap, termasuk di Tanah Air.

"Saya sudah terbiasa mengikuti tes usap. Cuma tes di Thailand ini berbeda. Di sini, lebih sakit rasanya," komentar Pramudya Kusumawardana, pemain ganda putra.

"Sepertinya, orang petugas kesehatan di Bangkok tidak punya hati. Kalau nusuknya sakit sekali," timpal Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, partner Pramudya.

Pelatih ganda putri, Eng Hian, mengatakan secara jujur memang kurang nyaman dengan berbagai tes usap yang harus dijalani. Tetapi memang seperti ini regulasi yang ditetapkan panitia, mau tidak mau ya harus mengikutinya.

"Tes usap ini kan wajib. Walaupun sebetulnya tidak nyaman, tetapi tetap harus dijalani. Toh semua itu juga untuk kepentingan diri kita sendiri," sebut Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda putra.