Bola.com, Sleman - PSS Sleman memiliki ambisi besar dalam program beberapa tahun ke depan. Ambisi itu mencuat tak lepas dari adanya investor baru yang dipimpin oleh Marco Gracia Paulo sebagai Dirut PSS.
Baru-baru ini, Marco Gracia Paulo diundang sebagai bintang tamu dalam program acara PT Liga Indonesia Baru (LIB). Satu di antaranya ia bercerita mengenai rencana membangun dan mengelola PSS Sleman.
Tim berjulukan Elang Jawa tersebut bisa dikatakan pemain baru dalam Shopee Liga 1, lantaran baru naik kasta pada 2019. Namun prestasinya cukup mengejutkan dengan finis di urutan delapan klasemen akhir.
Sementara di musim 2020, PSS mengawali hasil tiga pekan kurang memuaskan, hingga kompetisi harus dihentikan akibat pandemi COVID-19. Namun bagi PSS jeda kompetisi kali ini menjadi momentum untuk berbenah demi mewujudkan cita-cita.
Mereka ingin mengejar lisensi klub dari federasi sepak bola Asia atau AFC, sebagai sebuah tim profesional. Marco Gracia menyebut paling tidak selama lima tahun ke depan, PSS menjadi sebuah klub seutuhnya.
"Harus ada program demi program, menjadikan identitas kultur sepak bola Sleman hidup. Karena kami rasa belum seutuhnya," beber Marco Gracia dalam petikan wawancaranya di kanal YouTube LIB TV.
"Strategi kami arahnya adalah membuat kultur di Sleman, contoh setiap pekan datang ke stadion Maguwoharjo. Bukan acara yang dibesar-besarkan, tapi memang sebuah kultur keluarga sebagai target audience PSS. Keluarga pun bisa menikmati sepak bola dan PSS," terang eks CEO Badak Lampung FC.
Ia menjelaskan PSS bisa menjadi bagian yang sulit dipisahkan oleh seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Sleman dan juga DIY. Sepak terjang PSS bakal selalu menjadi pembahasan setiap orang di Sleman, terutama para generasi muda.
"Misalnya mahasiswa UGM yang jurusan statistik ngobrol tentang PSS bukan hanya jumlah gol atau assist, tapi kajian lain yang lebih diperkaya. Kemudian generasi muda atau anak-anak bisa masuk ke Youth PSS. PSS Sleman harus bisa masuk ke dimensi itu dan punya peran strategis," katanya.
"Untuk karakter suporter Sleman, orang bilang militan, tapi militansinya tidak hanya ketika pertandingan. Tapi juga konteks dukungan kepada klub. Mengkritisi kebijakan klub, saya percaya akan lebih terarah antara manajemen dengan fans," papar Marco.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Juara Sebagai Bonus
Kembali ke target yang dicanangkan PSS, pada 2022 mendatang wajib memenuhi standar lisensi AFC. Syarat pertama yang harus dimiliki PSS adalah organisasi di manajemen harus fasih sesuai bidangnya untuk mengikuti aturan main AFC.
Bahkan demi bisa mewujudkannya, PSS bersiap menggandeng konsultan terpercaya. Namun Marco masih merahasiakan sosok konsultan yang akan bekerja sama untuk merealisasikan lisensi AFC.
"Paling sulit sebenarnya pencatatan kegiatan lalu audit organisasi. Kompetisi yang kosong ini kami mulai lakukan fokus membereskan. Kemudian infrastruktur, di tahun ini kami menjajaki pengelolaan jangka panjang Stadion Maguwoharjo," tuturnya.
"Juara itu bonus, dalam rencana kami di tiga tahun itu bisa jadi juara. Bukan sekadar menang di Liga 1, tapi tahun 2023 juara secara organisasi menjadi klub yang profesional dan modern," jelas Marco Gracia.