Bola.com, Jakarta - Ismed Sofyan dan Bambang Pamungkas merupakan dua legenda hidup Persija Jakarta. Keduanya merupakan pemain senior yang sukses mengantar Macan Kemayoran meraih gelar juara Liga 1 2018. Ismed Sofyan mengungkapkan cerita mengenai chemistry yang dibangun bersama Bambang Pamungkas sejak masih di level junior.
Bambang Pamungkas kini merupakan manajer Persija Jakarta. Namun, sebelum menduduki jabatan tersebut pada awal 2020, Bambang Pamungkas adalah rekan setim Ismed Sofyan di klub yang sama.
Kolaborasi Bambang Pamungkas, yang berposisi sebagai striker, dan Ismed Sofyan yang menjadi bek kanan, kerap terjadi dalam beberapa momen. Mantan Ketua Umum The Jakmania, Ferry Indrasjarief, bahkan menganggap umpan silang Ismed yang kemudian disambut oleh tandukan kepala Bambang Pamungkas adalah momen spesial yang sering terjadi di Persija.
Ismed Sofyan mengaku menempatkan posisinya sebagai seorang pelayan bagi striker, siapa pun itu. Namun, Ismed mengakui bahwa Bepe, panggilan karib Bambang Pamungkas, adalah striker yang disukainya. Soal alasannya, Ismed mengaku karena chemistry yang sudah terbangun sejak masih di level junior.
"Pemikiran saya hanya berusaha memberikan umpan terbaik kepada striker siapa pun yang ada di depan. Kalau ditanya siapa yang paling saya suka, ya Bambang. Saya mengenal dia sudah sejak 1997 di tim pelajar Asia, kemudian di PSSI U-19, Pra-Olimpiade, dan bahkan di tim nasional senior," ungkap Ismed Sofyan dalam Channel Youtube Persija.
"Lebih karena Chemistry sebenarnya. Ketika saya mendapatkan bola, saya sudah tahu di mana saya sudah mengetahui di mana posisinya dan saya sudah memahami apa yang ia inginkan," lanjut Ismed Sofyan tentang Bambang Pamungkas.
Video
Karakter Bepe di Mata Ismed Sofyan
Dalam perjalanannya sebagai pemain Persija Jakarta, Ismed Sofyan tidak hanya melayani Bambang Pamungkas yang menjadi striker. Banyak striker yang silih berganti masuk ke skuat Macan Kemayoran, seperti Greg Nwokolo, Aliyudin, hingga yang terkini Marko Simic.
Ismed Sofyan mengaku bahwa setiap striker memiliki karakter yang berbeda-beda. Ia pun mengungkapkan bagaimana karakter Bepe di matanya.
"Bepe itu lebih condong menunggu di belakang bek. Dia jarang muncul di depan bek, karena dia punya kelebihan lompatan tinggi dan bisa seperti berdiri di udara dan mengarahkan bola ke mana dia inginkan. Sementara striker lain keunggulannya mencuri bola ketika berada di depan bek lawan," ujar Ismed.
Mengenai Marko Simic, Ismed Sofyan menyebut, "Kalau Simic lebih bervariasi. Dia tergolong kuat baik bola atas maupun bola bawah. Namun, Simic bukanlah spesialis bola atas meski dia punya postur yang tinggi.
Sumber: Youtube Persija
Baca Juga
Sembuh dari Cedera di Timnas Indonesia, Kevin Diks Main 90 Menit dan Cetak 1 Assist dalam Kemenangan FC Copenhagen di Liga Denmark
2 Pemain ke Timnas Indonesia Proyeksi Piala AFF 2024, Arema FC antara Bangga dan Kehilangan
Shin Tae-yong Hanya Pertahankan 8 Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 ke Piala AFF 2024, Sisanya U-22 dan U-20