Bola.com, Bandung - Tiga tahun sudah Mario Jardel berstatus sebagai pemain profesional. Pada musim ketiganya, tepatnya di Shopee Liga 1, bek Persib Bandung itu harus mengalami situasi yang menjengkelkan.
Mario Jardel merupakan palang pintu masa depan Persib. Pemain berusia 20 tahun itu telah merintis dari tim junior sebelum dipromosikan ke skuad senior pada 2018.
Penundaan Shopee Liga 1 musim ini menjadi pengalaman pertama bagi Mario Jardel menghadapi ketidakjelasan kompetisi. Sebagai pemain muda, situasi ini tentu mengganggu perkembangan kariernya.
Enggan menyerah dengan keadaan, Mario Jardel tetap bekerja keras di tengah ketidakpastian Shopee Liga 1. Bek bernomor punggung 66 itu terus mematuhi instruksi dari pelatih Robert Alberts untuk berlatih secara mandiri.
"Sebenarnya, saya bingung menghadapi situasi seperti ini. Jadi, saya memilih fokus menjalankan program mandiri dari pelatih saja. Sambil menunggu kabar baik dari manajemen atau pelatih," kata Mario Jardel dinukil dari laman Persib.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bersabar
Pemain muda Persib lainnya, Ravil Shandyka, hanya bisa bersabar menunggu status Shopee Liga 1. Sama seperti Mario Jardel, pemain berusia 18 tahun itu tetap konsisten mengikuti instruksi dari Robert Alberts.
"Pelatih hanya menyarankan pemain untuk menjalankan latihan yang sama seperti sebelumnya. Tapi, juga memberikan kebebasan. Ini tak mudah, tapi harus dijalani," ujar Ravil.
"Mau bagaimana lagi, kompetisi belum dimulai. Saya sebagai pemain hanya bisa bersabar dan sebisa mungkin melakukan variasi dalam latihan supaya tidak bosan," jelas pemain jebolan Diklat Persib tersebut.