Bola.com, Jakarta - Aksi Gendut Doni Christiawan sebagai striker pernah mewarnai pentas Liga Indonesia dengan pencapaian dua trofi juara dengan tim berbeda.
Gelar perdana diraih Gendut ketika berkolaborasi dengan Bambang Pamungkas dan Widodo Cahyono Putro di lini depan Persija Jakarta pada musim 2000-2001. Sukses kedua bersama Persebaya Surabaya di musim 2004.
Di klub kebanggaan bonekmania itu, Gendut bekerjama dengan Kurniawan Dwi Yulianto dan Christian Carrasco.Tak hanya beraksi di level klub. Gendut Doni juga tercatat mengantongi 22 caps bersama tim nasional Indonesia dengan koleksi 9 gol.
Pencapaian terbaiknya bersama skuat Garuda adalah menembus final Piala Tiger (AFF) 2000 sebelum ditaklukkan Thailand. Di ajang ini, pria kelahiran 7 Desember 1978 ini menjadi top skorer bersama dengan Worrawoot Srimaka (Thailand) dengan lima gol.
Dalam channel Youtube Pinggir Lapangan, Gendut mengungkap kenangannya saat berkostum Persebaya. Ia bergabung di Bajul Ijo pada pertengahan musim 2004 setelah mendapat ajakan dari senior dan idolanya, Kurniawan.
"Saat itu, saya masih berstatus pemain Persikota Tangerang. Setelah diajak Kurniawan dan dihubungi langsung oleh almarhum Haji Santo (manajer Persebaya), saya pun ke Surabaya," kenang Gendut Doni.
Video
Pelapis
Di Persebaya, Gendut Doni berstatus pelapis duet Kurniawan-Carrasco. Meski tidak mendapat di tim utama, Gendut mengaku menikmati kebersamaannya dengan Bajul Ijo.
Ia selalu berusaha tampil optimal kala mendapatkan menit bermain. Itulah mengapa Gendut lekat dengan julukan supersub dari Bonekmania. Gendut mengaku lupa berapa jumlah gol yang dicetaknya bersama Persebaya pada musim itu.
Bagi Gendut, bisa bergabung dengan Persebaya dan kemudian meraih trofi juara jadi kebanggaan tersendiri. Menurut Gendut, materi pemain Persebaya kala itu terbilang mentereng.
Selain dirinya dan Kurniawan, ada sejumlah nama yang pernah berkostum tim nasional seperti Hendro Kartiko, Bejo Sugiantoro, Anang Ma'ruf, Khairil Anwar, Uston Nawawi, Mursyid Effendi ada Yeyen Tumena. Serta empat pemain asing, Danilo Fernando, Ricardo Ramos, Christian Carrasco dan Leonardo Gutierrez.
"Saya juga berterima kasih kepada coach Jacksen Tiago yang memberikan saya kesempatan bermain di Persebaya."
Perburuan Juara Dramatis
Perjuangan Gendut Doni bersama pemain Persebaya lainnya untuk meraih trofi juara musim itu terbilang dramatis. Dimana Persebaya, PSM Makassar dan Persija Jakarta sama-sama berpeluang meraih trofi juara.
Sampai pekan 33, Persija masih bertenger di puncak klasemen dengan koleksi poin 60. Persebaya dan PSM membayangi dengan perolehan poin sama yakni 58.Pada laga terakhir, Persebaya menjamu Persija di Stadion Tambaksari. Sedangkan PSM ditantang PSMS Medan di Stadion Mattoangin.
Sesuai prediksi, Persebaya mengalahkan Persija 2-1 lewat gol Danilo Fernando dan Luciano da Silva. Sementara, balasan Persija berkat gol bunuh diri Mat Halil.
Di Makassar, PSM yang berada dalam situasi sulit, hanya mampu 2-1 atas PSMS berkat gol Ponaryo Astaman dan Ronald Fagundez 89, sedangkan gol tunggal PSMS dicetak striker asal Cile, Christian Gonzales.
Meski sama-sama mengoleksi poin 61 dengan PSM, Persebaya berhak meraih trofi juara karena unggul selisih gol dengan margin 11. Pada musim itu, sistem head to head tidak dberlakukan bila ada dua tim memiliki poin sama.
Seperti diketahui dalam dua kali pertemuan, PSM lebih unggul dari Persebaya. Juku Eja menahan Bajul Ijo dengan skor 1-1 dan menang 3-1 di Makassar.
Baca Juga