Bola.com, Bandung - Pemain muda Persib Bandung, Diandra Diaz Dewari, mulai mengatur strategi untuk bisa tampil di Piala Dunia U-20 2023. Diandra Diaz Dewari tak ingin melewatkan kesempatan berharga tersebut.
FIFA resmi membatalkan Piala Dunia U-20 2021 karena situasi tak kondusif akibat pandemi COVID-19. Perhelatan akbar itu akan digelar pada 2023.
Namun, hak Indonesia sebagai tuan rumah tetap dipertahankan. Hal itulah yang memungkinan Timnas Indonesia bakal tampil di Piala Dunia U-20 2023.
Jika mengacu pada regulasi yang ada, yang berpeluang tampil di Piala Dunia U-20 2023 adalah pemain kelahiran 2003 sampai 2005. Hal itu sudah sesuai dengan tahun kelahiran Diandra Diaz Dewari dan para pemain yang kini membela Timnas Indonesia U-16.
"Meskipun sekarang lebih banyak hanya berlatih mandiri, akan tetapi enggak harus berleha-leha juga. Ini sudah jadi kewajiban dan saya juga punya target ingin main di Piala Dunia U-20," kata Diandra seperti dikutip situs resmi klub, Rabu (13/1/2021).
Diandra mengaku harus kerja keras untuk bisa mendapatkan slot tampil di Piala Dunia U-20 2023. Meskipun sudah berada di Timnas Indonesia U-16, Diandra menilai itu bukan jaminan.
"Sudah masuk Timnas U-16 enggak jadi jaminan masuk skuat Piala Dunia U-20. Piala Dunia itu kan kesempatan emas untuk berprestasi. Siapa yang enggak mau main? Cuma syaratnya harus kerja keras dan saya mulai dari sekarang," tegas Diandra.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Dipersiapkan Secara Matang
PSSI dan Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga punya banyak waktu untuk mempersiapkan skuad Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-20 2023.
Menpora, Zainudin Amali menyebut pihaknya dan PSSI bakal bersinergi untuk menyediakan kompetisi untuk pemain-pemain di kelompok umur tersebut.
Kegiatan itu dilakukan untuk mematangkan pengalaman pemain dalam kompetisi. Jadi, nantinya pemain yang masuk skuat Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-20 2023 sudah matang secara pengalaman dan kompetisi.
"Di samping itu juga kemungkinan akan adanya kompetisi untuk kelompok-kelompok umur tersebut. Lebih melihat potensi-potensi yang ada, bukan sekadar pemain cabutan, akan tetapi mereka harus dilahirkan melalui kompetisi," tegas Zainudin Amali.