Shopee Liga 1 Masih Vakum, Pelatih PSIS Asyik Menganalisis Permainan Klub-Klub Eropa

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 17 Jan 2021, 21:00 WIB
Pelatih kepala PSIS Semarang, Dragan Djukanovic saat memimpin pasukannya berlatih di Stadion Kebondalem, Kendal. (Dok. PSIS Semarang)

Bola.com, Semarang - Pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic, masih berada di Serbia hingga saat ini. Dragan Djukanovic masih setia menunggu kabar kembali bergulirnya Liga 1. selain itu, ada satu aktivitas lain yang dilakukannya.

Dragan Djukanovic mempelajari cara bermain klub-klub di Eropa melalui tayangan televisi di sela-sela menikmati libur panjang karena kompetisi sepak bola di Indonesia belum dimulai lagi.

Advertisement

Dengan menganalisa tim-tim besar Eropa melalui layar kaca, pelatih PSIS Semarang itu merasa makin banyak ilmu dan tidak merasa menganggur.

"Tentu saja saya terus mengasah kemampuan analisa saya sebagai pelatih. Saya selalu bekerja meskipun sekarang masih libur. Bagi saya, tidak ada istilah liburan," ujar mantan pelatih Borneo FC itu, Minggu (17/1/2021).

Kompetisi yang dipantau pelatih PSIS Semarang itu, sekaligus menjadi bahan analisanya, antara lain La Liga Spanyol, Ligue 1 Prancis, Premier League Inggris, Serie A Italia, dan Bundesliga Jerman.

Video

2 dari 2 halaman

Mengamati pula Sepak Bola Eropa Timur

Pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic, duduk di bench menjelang pertandingan melawan Arema FC di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Sabtu (14/3/2020). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Tak ketinggalan, kompetisi di negara Eropa Timur pun diamati oleh Dragan Djukanovic. Kultur sepak bola Eropa Timur begitu kental dalam dirinya, sehingga Dragan tak segan mengikuti pertandingan seperti Olympiakos Piraeus dan PAOK FC.

"Saya menyaksikan pertandingan di televisi lalu membuat analisa. Bahkan saya punya 14 sport channel dan merekam pertandingannya," beber Dragan Djukanovic.

Ia mengaku, hasil analisa setiap pertandingan diterapkannya bersama klub yang dilatihnya, terutama bersama PSIS Semarang. Dragan menegaskan bahwa ilmu atau pelajaran di sepak bola bisa datang dari mana saja, termasuk saat tidak sedang ada kompetisi.

"Kita bisa belajar dari cara bermain Liverpool, Bayern Munchen, Real Madrid, PSG, atau Everton. Bagi saya sepak bola sudah menjadi kehidupan saya. Jadi setiap hari terus berkaitan dengan sepak bola," jelas sang pelatih.

Berita Terkait