Bola.com, Semarang - Langkah pelatih kepala PSIS Semarang, Dragan Djukanovic, yang memanfaatkan waktu luang untuk mengasah kemampuan lewat analisa permainan klub-klub Eropa ternyata diikuti oleh asistennya, Imran Nahumarury. Asisten pelatih PSIS itu juga mengasah kemampuannya di kampung halaman.
Jika Dragan Djukanovic mengasah kemampuan dengan menganalisa permainan klub-klub Eropa, Imran Nahumarury memilih mengasah kemamuannya dengan mengajarkan teknik dan strategi bermain sepak bola bagi anak-anak muda atau pesepak bola dari desanya.
Menurut asisten pelatih PSIS Semarang itu, pemain maupun pelatih rentan mengalami penurunan kualitas selama tidak ada kompetisi yang bergulir.
"Menjaga feeling dalam melatih, biar tidak hilang selain berlibur di rumah. Kebetulan di sini banyak pemain nasional, pemain Liga 1 yang sama-sama sedang pulang ke kampung halaman. Jadi sering ketemu dan melatih mereka," ujar Imran Nahumarury, Minggu (17/1/2021).
"Kalau istirahat total kurang baik juga. Dalam dunia kepelatihan, kita harus menjaga sentuhan melatih. Layaknya pemain juga harus bisa menjaga feeling berkompetisi mereka. Intinya jangan terlalu lama vakum," lanjut asisten pelatih PSIS Semarang itu.
Video
Ikut Menganalisa Permainan Tim Eropa
Mantan pemain Persija Jakarta itu juga menilai masih banyak yang bisa dilakukan oleh seorang pelatih saat kompetisi vakum. Tidak hanya belajar di lapangan, seperti mengajari anak muda atau pesepak bola di kampung halamannya.
Seorang pelatih juga bisa belajar lewat tayangan pertandingan di televisi atau rekaman video di internet. Bahkan Imran Nahumarury mengaku ikut belajar menganalisa kompetisi di Eropa yang sering disiarkan melalui televisi.
"Sayang sekali pelatih harus tetap mengasah kemampuan dalam menganalisa, mengasah feeling. Bahkan kalau di rumah saya, terkadang menyaksikan langsung atau mengedit rekaman video tim Eropa. Saya menganalisa segala macam," ungkap asisten pelatih PSIS Semarang itu.