5 Poin Penting Hasil Rembuk PT LIB dan Pemilik Klub: Shopee Liga 1 2021 Berpotensi Mulai Setelah Lebaran

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 20 Apr 2021, 21:11 WIB
Logo PT Liga Indonesia Baru. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar owner's meeting bersama para peserta Shopee Liga 1 dan Liga 2. Pertemuan itu berlangsung pada 15 Januari 2020.

Pada pertemuan itu, PT LIB merangkum saran dan masukan dari para kontestan terkait kepastian kompetisi.

Advertisement

Sebelumnya, PT LIB berencana untuk melanjutkan Shopee Liga 1 2020 pada Februari 2021 dengan tajuk musim 2020/2021. Namun, izin kepolisian tidak kunjung didapat.

Sampai saat ini, rekomendasi dari pihak keamanan belum terbit untuk kembali memulai Shopee Liga 1. Kompetisi pun terancam molor lebih lama lagi.

Sejumlah poin penting dihasilkan pada owner's meeting PT LIB dengan klub-klub Shopee Liga 1. Apa saja? Bola.com merangkum lima di antaranya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 6 halaman

Mayoritas Klub Minta Kompetisi 2020 Dibatalkan

Penyerang Persija Jakarta, Osvaldo Haay, melakukan selebrasi usai membobol gawang Borneo FC pada laga Shopee Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Minggu, (1/3/2020). Persija menang 3-2 atas Borneo FC. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Mayoritas klub menginginkan Shopee Liga 1 musim lalu dibatalkan. Kompetisi sebaiknya kembali dilangsungkan dengan musim yang baru.

"Ini kondisi yang semakin berat. Kompetisi sudah berhenti cukup lama, sejak Maret-Desember 2020. Kondisi klub memang semua, bergerak di bidang bisnis, semuanya berat. Dari segi keuangan, kepastian terutama. Ketidakpastian ini yang memunculkan permohonan seperti itu," kata Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.

"Jadi prinsipnya, yang pertama ingin kami dapatkan adalah izin kepolisian. Itu yang paling penting. Itu masukan dari klub. Setelah izin didapatkan, kompetisi baru bisa digurlikan. Kami akan rancang skema, waktu, dan format kompetisi yang baru pada 2021. Itu masukan dari klub-klub," timpal Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno.

3 dari 6 halaman

Kompetisi Baru Digelar Setelah Lebaran

Pemain Persita Tangerang, Edo Febriansyah, melakukan selebrasi usai membobol gawang PSM Makassar pada laga Shopee Liga 1 di Stadion Sport Center Tangerang, Jumat, (6/3/2020). Kedua tim bermain imbang 1-1. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Sejumlah klub, termasuk Persita Tangerang dan Bhayangkara Solo FC, mengusulkan Shopee Liga 1 digelar setelah Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah. Juni dianggap sebagai waktu yang paling pas untuk kembali memutar kompetisi.

"Sebagian klub, termasuk Persita, mengajukan kompetisi untuk dimulai pada Mei 2021 atau setelah lebaran. Sekitar pekan keempat Mei 2021. Kami rasa itu waktu yang tepat," kata manajer Persita, I Nyoman Suryanthara.

"Usulan dari kami, kompetisi 2020 dihentikan dan fokus ke kompetisi 2021 dengan format berbeda. Untuk waktu penyelenggaraannya, baiknya setelah lebaran, yaitu Juni hingga Desember 2021," tutur COO Bhayangkara FC, Sumardji.

4 dari 6 halaman

Kompetisi 2021 Tanpa Degradasi

Renan Silva layak didaulat sebagai pemain terbaik dalam laga Bhayangkara FC melawan Persija Jakarta setelah mencetak satu gol dan satu assist. (Bola.com/Yoppy Renato)

Beberapa klub dikabarkan menginginkan penghapusan sistem degradasi pada musim 2021. Satu di antaranya adalah Bhayangkara FC.

"Seperti usulan dari klub lainnya, musim 2021 digelar tanpa adanya degradasi," jelas Sumardji.

Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, tidak bisa memenuhi tuntutan tersebut. Pasalnya, aturan itu merupakan wewenang PSSI.

"Kalau terkait degradasi itu ranahnya PSSI selaku regulator. Kami operator. Kompetisi itu berjalan, regulasi yang kami jalankan. Soal degradasi dan promosi, silakan ditanyakan ke PSSI ketika kompetisi bergulir. Pasti ada regulasinya," imbuh Sudjarno.

5 dari 6 halaman

Sambut Kapolri Baru

Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo memberi arahan pada penutupan Pelatihan Penanganan Tindak Pidana Pemilihan dan Laporan Sentra Gakumdu Pemilihan 2020, Jakarta, Kamis (27/2/2020). Pengarahan diberikan untuk Dirreskrimum hingga Kasubdit I/Kamneg Polda se-Indonesia (Liputan6.com/Johan Tallo)

Idham Aziz akan pensiun sebagai Kapolri pada akhir Januari 2021. Listyo Sigit Prabowo menjadi calon tunggal suksesornya.

PT LIB berharap, siapa pun Kapolrinya nanti, kompetisi 2021 dapat diberikan izin.

"Kami semua berharap kompetisi bisa berlanjut, siapapun Kapolrinya. Begitu saja. Kami sudah sowan ke beberapa pejabat, termasuk nanti ke siapapun Kapolrinya, kami akan mencoba komunikasi dengan semua pihak," jelas Sudjarno.

Pada masa kepemimpinan Idham Aziz, kepolisian sempat melarang lanjutan Shopee Liga 1 pada Oktober 2020 hanya beberapa hari jelang kompetisi digulirkan. Ketika itu, alasan pihak keamanan yaitu karena pandemi COVID-19 belum reda dan Pilkada 2020.

6 dari 6 halaman

Kompetisi Kembali ke Format Awal

Duel antara pemain muda Arema FC, Feby Eka Putra, dan bek senior Persib Bandung, Supardi Nasir, kala kedua tim bertemu di pekan kedua Shopee Liga 1 2020 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (8/3/2020). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Jika diizinkan kepolisian, PT LIB akan mengembalikan Shopee Liga 1 sesuai format awal. Kompetisi tidak dipusatkan di Pulau Jawa.

Sebelumnya, pada rancangan lanjutan Shopee Liga 1 Oktober 2020, PT LIB berencanakan menggulirkan kompetisi hanya di Pulau Jawa.

"Rencananya kompetisi penuh serta kandang dan tandang. Itu rencananya. Nanti secara teknis, setelah dapat izin kepolisian, banyak yang perlu dibahas lagi dengan klub-klub Shopee Liga 1 dan Liga 2," imbuh Sudjarno.

Berita Terkait