Bola.com, Jakarta - Gary Neville turut mengomentari kegagalan Liverpool yang mandul gol pada tiga pertandingan terakhir di Liga Inggris. Ini merupakan catatan buruk setelah terakhir kali terjadi pada Maret 2005 silam.
Terakhir, Liverpool gagal mencetak gol pada duel panas menghadapi Manchester United. Skor berakhir imbang 0-0, dan meski The Reds mampu memperpanjang rekor tak terkalahkan dari Setan Merah sebanyak lima kali, catatan mandul gol tiga laga beruntun jelas jadi sorotan utama.
Selain karena Jurgen Klopp kehilangan Diogo Jota, Liverpool juga 'terpaksa' memainkan dua gelandang andalan, Jordan Henderson dan Fabinho sebagai bek tengah. Di mata Neville, ini adalah masalah besar.
"Saya pikir Fabinho dan Henderson adalah proposisi yang sama sekali berbeda. Pemain lini tengah Liverpool yang paling kuat bermain sebagai bek tengah," kata Neville.
Thiago Alcantara melakukan debutnya di Anfield melawan United, dan Xherdan Shaqiri juga dimasukkan bersama Georginio Wijnaldum untuk kali pertama sebagai trio lini tengah Liverpool. Wijnaldum dan Shaqiri, ini juga jadi persoalan. Wijnaldum adalah pemain yang sangat bagus, tapi ritmenya tidak sama (dengan Shaqiri)."
Video
Bukan Liverpool yang Semestinya
Minimnya pilihan pemain di lini tengah tak pelak menjadi pukulan telak buat Klopp. Memainkan Thiago, Shaqiri, dan Wijnaldum, meski tidak kebobolan, memperlihatkan lubang karena tak satupun dari ketiganya memiliki atribut bertahan yang baik.
Tugas menyeimbangkan lini tengah biasanya diemban oleh Fabinho atau Naby Keita. Namun Klopp memilih memainkan tiga gelandang yang bertipe ofensif.
Alhasil, mereka justru ragu untuk menusuk karena cemas dengan serangan balik cepat Manchester United. Alih-alih bisa leluasa mengirimkan bola ke depan, Thiago, Wijnaldum, dan Shaqiri malah kikuk.
"Mereka bukan Liverpool yang sama. Tidak ada ritme yang sama dan tidak ada kohesi yang sama. Itu mungkin yang menyebabkan masalah pada tiga penyerang," tambah Neville.
Sumber: Liverpool Echo
Baca Juga