Bola.com, Jakarta - Jangan coba-coba bermain dengan Shin Tae-yong. Saddam Gaffar menceritakan bagaimana disiplinnya pelatih asal Korea Selatan itu selama menangani Timnas Indonesia U-19.
Tangan besi Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-19 telah berbuah korban. Sejumlah pemain dipulangkan dari pemusatan latihan karena indisipliner.
Saddam mengisahkan, Shin Tae-yong menerapkan denda hingga pencoretan kepada para pemain yang telat mengikuti setiap kegiatan Timnas Indonesia U-19. Pada sesi latihan misalnya. Jika ada personel yang telat hadir, risikonya disanksi Rp1 juta.
Dari kedisiplinan ala Shin Tae-yong itu, Saddam mengaku banyak memetik pelajaran.
"Lebih banyak ke mental dan disiplin. Kalau saya sudah lelah, lebih dipaksa lagi dan tidak mudah nyerah. Lalu juga kedisiplinan dengan waktu," ujar Saddam.
"Telat sedikit saja, langsung kena denda berupa uang. Nominal dendanya berbeda-beda. Kalau telat latihan, denda Rp1 juta. Telat kegiatan lain, dendanya Rp300 ribu. Paling jelek bisa dipulangkan dari Timnas Indonesia U-19," imbuh striker PSS Sleman tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pengalaman di Spanyol
Saddam dan Timnas Indonesia U-19 baru kembali dari Spanyol setelah tiga pekan menggelar pemusatan latihan. Selama di Negeri Matador, pemain berusia 19 tahun itu mengaku melahap latihan fisik secara rutin.
"Coach Shin Tae-yong lebih menekankan untuk meningkatkan mental, kedisiplinan, dan fisik supaya tidak mudah menyerah," jelas Saddam.
"Selama tiga pekan di Spanyol cuma latihan dan gim internal dua kali. Soalnya di sana di lockdwon. Sebenarnya ada rencana uji coba, namun tidak mendapatkan izin dari pemerintah setempat jadi diganti dengan gim internal," ucapnya.
Baca Juga
Erick Thohir Bantah PSSI Dianggap Tak Punya Etika dengan Memberhentikan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia, Ini Buktinya
Bung Towel Tuduh Nova Arianto Berbohong soal Masalah Komunikasi Satu Arah Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Titip Pesan ke Nova Arianto soal Pemain Lokal di Timnas Indonesia, Begini Reaksi Ketua PSSI